Selasa 31 Mar 2020 15:12 WIB

Gubernur Kalbar Persilakan Pemda Lakukan Penutupan Wilayah

Pemda di Kalbar dipersilakan menutup wilayah asal kbutuhan masyarakat terpenuhi.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan keterangan pers kepada wartawan di Kantor Gubernur Kalbar di Pontianak, Minggu (15/3/2020).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan keterangan pers kepada wartawan di Kantor Gubernur Kalbar di Pontianak, Minggu (15/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mempersilakan bupati/wali kota yang ada di provinsi itu untuk menutup wilayah bila dirasakan perlu. Dengan catatan pemda mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

"Saya selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalbar menegaskan Pemprov Kalbar belum memutuskan menutup wilayah (lockdown). Namun, jika ada pemerintah daerah memutuskan untuk lockdown, silakan saja dan tidak masalah, asalkan kebutuhan masyarakat di wilayahnya tercukupi selama status lockdown tersebut," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa (31/3).

Pada kesempatan itu dia menyampaikan kepada seluruh kepala daerah, komando penanganan Covid-19 ada di setiap kepala daerah untuk menanggapi hal ini secara serius dan menggunakan anggaran yang ada untuk bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.

"Kepada Dinas Kesehatan di daerah, apa bila sudah memiliki rapid test segara melakukan pemeriksaan kepada tenaga medis, pasien PDP, baru ODP, dan keluarga pasien yang positif, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal," tuturnya.

Sutarmidji juga menegaskan bahwa Kades dan Kadus diperbolehkan untuk menggunakan dana desa dalam penanganan virus corona, asal terukur dan bisa dipertangungjawabkan. "Ketua RT/RW boleh mengisolasi wilayahnya masing-masing, asal bisa memenuhi kebutuhan warganya, dan saya harap bisa berkoordinasi dengan masyarakat di daerahnya dan pihak kecamatan," katanya.

Sutarmidji menambahkan, dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan melakukan pembatasan di jalan tertentu. Itu mengingat masyarakat Kalbar masih belum disiplin dalam menjaga jarak, mencuci tangan, maupun memakai masker, sehingga masyarakat yang masih hilir mudik di jalan, tentu berisiko tertular jika tidak disiplin.

"Sekali lagi saya tegaskan, masker ini digunakan untuk mereka yang sakit agar mereka tidak menularkan apa yang ada di dalam tubuhnya kepada orang lain," kata Sutarmidji.

Dirinya berharap agar semua masyarakat Kalbar bisa bersama melalui semua ini, dan jangan sampai virus ini menyebar di Kalbar. "Jangan lupa berjemur selama 15 menit pada pagi hari, untuk menjaga daya tahan tubuh. Perhatikan sirkulasi udara di rumah, agar udara bisa berputar dengan baik untuk kesehatan," ujarnya.

Ia juga mengingatkan ketika keluar dan kembali ke rumah harus membersihkan diri terlebih dahulu dengan mandi dan mencuci tangan pakai sabun, sebelum bercengkrama bersama anggota keluarga yang lain.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement