Selasa 31 Mar 2020 16:22 WIB

Pasien Corona Sembuh di Korsel Hadapi Stigma

Pasien corona Korsel yang sembuh menghadapi kecurigaan kembali menularkan virus.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Upaya pencegahan wabah virus corona di Korea Selatan
Foto: VOA
Upaya pencegahan wabah virus corona di Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BUSAN -- Park Hyun berhenti untuk mengatur napas setelah naik beberapa langkah ke pintu masuk perguruan tinggi teknik Universitas Nasional Pusan, tempatnya mengajar. Meskipun napasnya pendek, dia menggunakan tangga dan menghindari lift.

Park adalah "Pasien 47", salah satu dari lebih dari 5.000 warga Korea Selatan yang telah pulih dari infeksi virus corona. Namun, setelah 25 hari tes negatif untuk kedua kalinya, dia berada dalam pertempuran baru, melawan stigma.

Baca Juga

"Saya benar-benar memahami kekhawatiran dan kecemasan rekan-rekan dan tetangga saya, jadi saya hanya menggunakan tangga di gedung universitas ini, dan bahkan ke apartemen saya di lantai sembilan," kata pria bertempat tinggal di Busan ini.

Pria berusia 47 itu menghabiskan sembilan hari di bangsal khusus, kemudian menghabiskan 14 hari di isolasi mandiri, dengan tambahan 10 hari lagi untuk memulihkan kekuatannya. Meski proses karantina panjang telah dilakukan, banyak orang di sekitarnya masih memikirkan penyakitnya.

Selama dirawat di rumah sakit, ibu Park mendengar seorang tetangga berteriak di depan rumah mengatakan "Kita semua akan mati karena seorang putra dalam keluarga ini." Peristiwa itu menambah keyakinan Park kalau kecurigaan dalam masyarakat semakin kuat karena sebagian besar wabah menyebar pertama kali berasal anggota sekte agama kontroversial di kota Daegu, sekitar 100 km barat laut Busan.

Park memutuskan untuk berbagi pengalaman tentang infeksi dan perawatan yang diterima untuk membantu menghilangkan misteri seputar Covid-19. Dia telah mencatat pasang surut perjuangannya dengan penyakit itu di Facebook sejak hari pertama.

"Dengan mengungkapkan identitas saya, saya pikir orang akan menyadari bahwa saya tidak membagikan berita palsu. Ketidakpastian terlalu tinggi, dan kecemasan datang dari ketidakpastian," ujar Park.

Meski sejak Senin Park sudah kembali bekerja dan disambut oleh rekan-rekannya. Penerimaan terhadapnya tetap saja berjarak, dia makan siang di lab bersama teman-teman kerjanya, tetapi menggunakan meja terpisah beberapa meter dari mereka.

"Ada beberapa orang yang dites positif lagi setelah pemulihan penuh. Saya memperhatikan orang-orang di sekitar saya," kata Park dengan masker wajah setiap saat.

Kecepatan penyebaran virus corona di Korea Selatan telah melambat sejak peningkatan pengecekan dari Februari hingga awal Maret, dengan 9.786 kasus pada Selasa (31/3). Sebanyak 5.408 pasien telah keluar dari rumah sakit setelah pengujian corona negatif. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement