REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kendati okupansi penumpang kereta api terus menurun, akibat dampak wabah Covid-19, PT KAI memastikan operasional kereta barang tetap berjalan. Sehingga masyarakat masih bisa mendapatkan layanan paket barang melalui kereta api dengan cepat murah dan aman.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro mengungkapkan, bisnis angkutan penumpang PT KAI masih lesu akibat dampak penyebaran Covid-19 di berbagai wilayah di tanah air.
Di tengah situasi seperti ini, PT KAI tetap mengoperasionalkan kereta barang sebagai sarana angkutan logistik, ke berbagai daerah. Setidaknya masih ada 17 perjalanan kereta barang di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang.
“Baik perjalanan kereta barang dari Jakarta seperti Tanjung Priok dan Kampung Bandan, Cikampek, Arjawinangun tujuan Semarang, Kalimas serta kereta barang dari Surabaya,” ungkapnya, di Semarang, Selasa (31/3).
Sehingga, jelasnya, dalam situasi physical distancing--seperti imbauan dari Pemerintah--saat ini, masyarakat masih bisa melakukan pengiriman paket barang melalui kereta api dengan layanan cepat, murah dan aman.
“Jasa pengiriman ini, oleh PT KAI dilayani melalui Rail Express yang tersedia di stasiun- stasiun perhentian kereta api, seperti Stasiun Tegal, Semarang Tawang serta Stasiun Cepu, untuk wilayah yang berbatasan dengan Jawa Timur,” jelasnya.
Dengan tetap berjalannya kereta barang ini, lanjut Krisbiyantoro, diharapkan PT KAI masih bisa membantu mempercepat pengiriman maupun distribusi logistik yang dibutuhkan di berbagai daerah.
“Termasuk di dalamnya juga berbagai logistik yang sangat dibutuhkan dalam rangka penanganan serta pencegahan pandemi Covid-19, yang masih melanda wilayah Indonesia seperti saat ini,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, terkait dengan dampak pandemi Covid-19 yang terjadi di tanah air sekarang ini, PT KAI Daop 4 Semarang juga mencatat penurunan jumlah penumpang kereta api yang semakin signifikan.
Berdasarkan data yang dihimpun PT KAI Daop 4 Semarang, terhitung mulai tanggal 16 Maret 2020 hingga tanggal 30 Maret 2020, tingkat okupansi penumpang moda transportasi kereta api terus mengalami penurunan drastis.
Okupansi penumpang kereta api di wilayah Daop 4 untuk –keberangkatan-- perjalanan tanggal 30 Maret 2020 tercatat, KA Argo Sindoro (11) sebanyak 37 orang atau mengalami penurunan 8 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Sedangkan KA Argo Muria (13) sebanyak 41 orang atau menurun 9 persen dari sebelumnya, KA Ciremai (149) 103 orang (menurun 2 persen), KA Ciremai (153) sebanyak 76 orang (menurun 17 persen), KA Tawang Jaya Premium (261) sebanyak 242 orang (menurun 15 persen).
Berikutnya KA Ambarawa (268) sebanyak 131 orang (menurun 18 persen), KA Menoreh (263) sebanyak 94 orang (menurun 14 persen) serta KA Tegal Ekspres (339) sebanyak 629 orang (menurun 74 persen).
Sementara itu data kedatangan penumpang di wilayah Daop 4 Semarang dengan KA Argo Sindoro (12) sebanyak 34 orang atau menurun 8 persen, KA Argo Muria (14) sebayak 48 orang (menurun 11 persen), KA Ciremai (150) ada 85 oanrg (menurun 19 persen) dan KA Ciremai (154) sebanyak 52 orang (turun 13 persen).
Untuk KA Tawang Jaya Premium (262) sebanyak 81 orang (menurun 13 persen), KA Tawang Jaya (330) sebanyak 266 orang (menurun 17 persen), KA Ambarawa (264) ada 134 orang (menurun 19 persen, KA Menoreh (264) ada 62 orang (menurun 9 persen) dan KA tegal Ekspres dan KA Tegal Ekspres ada 340 orang (menurun 39 persen).
Pada hari ini, masih kata Krisbiyantoro, kembali ada dua perjalanan kereta api yang dibatalkan di wilayah Daop 4 Semarang, yang terhitung efektif mulai tanggal 1 April hingga 30 April 2020 mendatang.
Masing- masing KA Argo Sindoro dari Semarang tujuan Jakarta untuk keberangkatan pukul 06.00 WIB dari Semarang serta KA Tawang jaya Premium dari Semarang tujuan Jakarta, untuk keberangkatan pukul 20.15 WIB dari Semarang.
“Sehingga, total perjalanan kereta api yang dibatalkan --baik melintas maupun kereta Daop 4 sendiri— sejak merebaknya kasus Covid-19, total berjumlah 15 kereta api atau 30 perjalanan,” tegasnya.