REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai memberlakukan lockdown pada Selasa (31/3) yang menjadi wilayah pertama di Uni Emirat Arab (UEA) memberlakukan karantina secara penuh untuk menahan penyebaran virus corona.
UEA telah memperpanjang jam malam untuk melakukan disinfeksi nasional hingga 5 April. Namun, Dubai mengumumkan bahwa pembatasan kegiatan 24 jam akan diberlakukan di distrik Al Ras selama dua pekan mulai Selasa.
Dubai menutup jalan masuk utama ke Al Ras dan menghentikan transportasi umum ke daerah yang berbatasan dengan Dubai Creek. Otoritas Kesehatan Dubai akan menyediakan pasokan penting bagi penduduk Al Ras selama lockdown berlangsung.
"Saya senang mereka melakukan ini karena ini untuk melindungi kita," kata seorang pedagang beras yang bekerja di Al Ras yang tinggal di Sharjah mendukung isolasi wilayah tersebut.
UAE berencana untuk membuka pusat tes corona drive-thru di seluruh negeri yang mencakup pusat bisnis dan pariwisata. Penerapan pengujian secara cepat itu sebelumnya telah diterapkan pekan lalu di ibu kota, Abu Dhabi.
"Kami tidak akan pernah ragu untuk mengambil tindakan apa pun terhadap potensi ancaman terhadap kehidupan orang. Pada saat yang sama, kami tidak akan membiarkan pembangunan terhenti," kata pemimpin UEA Pangeran Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nayhan.
UAE telah mengonfirmasi 611 kasus virus corona, dengan lima kematian. Jumlah total infeksi di enam negara Arab Teluk mencapai lebih dari 3.700 dengan 18 kematian.