REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengatakan situasi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sudah kondusif dan terkendali pascaperistiwa penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap karyawan PT Freeport, Senin (30/3) kemarin. Personel gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Joni Botak, yang melakukan penembakan.
"Aktivitas sudah berjalan normal setelah kejadian tersebut. Memang pada Senin (30/3) pukul 13.50 WIT di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika telah terjadi penembakan oleh KKB terhadap tiga orang karyawan PT. Freeport. Dalam penembakan tersebut terdapat satu korban meninggal dunia," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono, Selasa (31/3).
Argo mengungkapkan, satu korban yang meninggal dunia bernama Graeme Thomas Wael (WNA) (57) serta dua orang mengalami luka-luka merupakan WNI Jibril Ma Bahar (49) luka akibat terkena tembakan pada perut dan paha bagian kanan dan Ucok Simanungkalit (52) luka pada siku kanan dan punggung belakang. Selanjutnya korban dievakuasi ke Klinik Kuala Kencana untuk dilakukan penanganan medis.
Argo mengaku saat ini kepolisian telah melakukan olah Tempat Perkara Kejadian (TKP) dan personel gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Joni Botak ke dalam hutan di Kuala Kencana yang merupakan kawasan perkantoran dan permukiman PT. Freeport Indonesia yang berada di dataran rendah Timika.
"Aparat keamanan seperti TNI dan Polri tetap meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan. Kami juga melakukan pengejaran terhadap KKB," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, Polres Mimika mengungkapkan, seorang warga negara asing yang meninggal ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata merupakan warga Selandia Baru. Yang bersangkutan ditembak di Kantor Office Building PT Freeport Indonesia Kuala Kencana, Timika, Papua, Senin (30/3) siang.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Senin, mengatakan, pria bernama Grame Thomas Wall itu meninggal dunia tak lama setelah tertembak peluru senjata tajam KKB. "Satu korban meninggal dunia berkewarganegaraan Selandia Baru. Rencananya jenazahnya akan diterbangkan ke Selandia Baru pada esok hari," kata AKBP Era Adhinata, kemarin.
Selain Grame, dua korban lainnya dalam peristiwa itu atas nama Jibril MA Bahar, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia terluka tembak pada paha kanan dan Yoshepine yang juga karyawan konstruksi PT Freeport Indonesia terkena serpihan peluru pada kakinya. Kedua korban terluka itu kini menjalani perawatan medis di Klinik AEA Kuala Kencana.
Kapolres menjelaskan insiden penyerangan Kantor OB PT Freeport di Kuala Kencana itu terjadi pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIT. KKB dengan perkiraan berjumlah lebih dari delapan orang melakukan penembakan ke arah Kantor OB PT Freeport dari arah hutan di sisi kanan gedung.
Sejumlah saksi mengaku sempat melihat delapan orang memasuki area Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api. "Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang. Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," jelas AKBP Era Adhinata. Kapolres mensinyalir pelaku penyerangan Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana itu merupakan kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak.