Selasa 31 Mar 2020 22:33 WIB

Rapid Test di Jaksel Sudah Sampai 4.000 Orang

Tes cepat dilakukan kepada ODP maupun PDP.

Petugas Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat mengambil sampel darah sesama petugas tes cepat Covid-19 di kompleks Gedung Sate, Bandung, Selasa (31/3). Pemprov Jawa Barat melakukan rapid test Covid-19 terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan awak media yang bekerja di Komplek Pemerintahan Gedung Sate untuk mengantisipasi penyebaran SARS CoV-2 penyebab Covid-19
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Petugas Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat mengambil sampel darah sesama petugas tes cepat Covid-19 di kompleks Gedung Sate, Bandung, Selasa (31/3). Pemprov Jawa Barat melakukan rapid test Covid-19 terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan awak media yang bekerja di Komplek Pemerintahan Gedung Sate untuk mengantisipasi penyebaran SARS CoV-2 penyebab Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat sebanyak 4.000 orang di wilayah tersebut telah menjalani tes cepat atau rapid test Covid-19 hingga Selasa malam. Pemeriksaan dilakukan terhadap ODP dan PDP.

"Tes cepat di Jaksel sampai hari kemarin, hampir 4.000 orang dan dengan hari ini angkanya 4.000 sudah terlampaui," kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Selatan, Muhammad Helmi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Helmi menjelaskan, pelaksanaan tes cepat di wilayah Jakarta Selatan telah berjalan sejak Jumat (20/3), setelah Presiden Joko Widodo menyatakan untuk melaksanakan tes cepat terlebih dahulu di wilayah tersebut.

Tes cepat ini menggunakan metode pengambilan sampel darah tepi 'whole blood' untuk memeriksa apakah ada pembentukan 'imunoglobulin' (Ig) pada orang yang diperiksa atau tidak.

Pemeriksaan dilakukan dengan mendatangi mereka yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Tes cepat secara 'door to door' pada ODP atau PDP kontak erat positif dan petugas kesehatan," kata Helmi.

Selain mendatangi rumah ke rumah, tes cepat juga dilakukan orang-orang yang mendatangi fasilitas kesehatan. "Dari hasil tes cepat tersebut, 35 orang positif," kata Helmi.

Mereka yang dinyatakan positif, lanjut Helmi, diperiksa ulang dengan PCR (Polymerase chain reaction).

"Dilakukan isolasi dan dirujuk ke rumah sakit, dilihat kasus per kasus jika gejala buruk tentu harus dirawat," kata Helmi.

Sementara itu, hingga Selasa (31/3) malam, data dalam situs corona.jakarta.go.id menunjukkan sebanyak 741 kasus positif COVID-19 berada di Jakarta, dengan rincian 451 orang dirawat intensif, 157 orang menjalani isolasi mandiri, 49 orang sembuh, dan 84 orang meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement