Selasa 31 Mar 2020 23:35 WIB

Dinkes Kepri Catat Penurunan ODP Covid-19, Namun PDP Naik

Dinkes Kepri menyatakan jumlah pasien positif Covid-19 menjadi tujuh orang

Petugas medis mengukur tekanan darah seorang penumpang kapal dari Kepulauan Riau yang mengalami keluhan demam setibanya di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai di Dumai, Riau, Ahad  (29/3/2020). Otoritas kesehatan pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Kota Dumai mewaspadai resiko infeksi COVID-19 pada setiap kedatangan penumpang di Pelabuhan Dumai.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Petugas medis mengukur tekanan darah seorang penumpang kapal dari Kepulauan Riau yang mengalami keluhan demam setibanya di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai di Dumai, Riau, Ahad (29/3/2020). Otoritas kesehatan pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Kota Dumai mewaspadai resiko infeksi COVID-19 pada setiap kedatangan penumpang di Pelabuhan Dumai.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mencatat jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di wilayah tersebut hingga Selasa (31/3) sebanyak 1.542 orang, drastis menurun dibanding sehari sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) justru meningkat cukup tinggi dari 90 orang menjadi 101 orang. Jumlah pasien positif berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di Kemenkes meningkat dari enam orang menjadi tujuh orang. 

Pasien positif COVID-19 berada di Batam tiga orang, Tanjungpinang tiga orang, dan satu orang di Karimun. Pasien positif COVID-19 itu diisolasi di RSUP Kepri di Tanjungpinang. Sementara pasien yang negatif sebanyak 140 orang.

"Hasil pemeriksaan dengan menggunakan Rapid Test di Kepri, diperoleh hasil, reaktif 8 orang, non reaktif 96 orang," katanya.

Sementara pasien yang meninggal sebanyak 8 orang, terdiri dari dua orang positif COVID-19, dua orang masih berstatus sebagai PDP, dan empat PDP negatif COVID-19 namun memiliki penyakit penyerta.

Tjetjep optimistis bencana ini segera berakhir, apalagi wilayah Kepri terdiri dari pulau-pulau yang mobilitas di daratan dan lautan terbatas. Namun untuk mengakhiri bencana ini, seluruh masyarakat Kepri harus kompak, berada di rumah selama 14 hari dalam waktu yang sama."Mudah-mudahan bencana ini segera berakhir," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement