Rabu 01 Apr 2020 06:18 WIB

ACT Malang Produksi 1.000 Botol Hand Sanitizer Gratis

Banyak rumah sakit rujukan covid-19 kekurangan APD dan hand sanitizer

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) meracik cairan pencuci tangan atau hand sanitizer di Kantor ACT Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (19/3/2020). ACT membuat hand sanitizer sendiri dengan panduan yang dibagikan oleh BPOM dan dalam pengawasan ahli kimia untuk dibagikan pada warga yang membutuhkan.
Foto: Antara/Feny Selly
ilustrasi. Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) meracik cairan pencuci tangan atau hand sanitizer di Kantor ACT Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (19/3/2020). ACT membuat hand sanitizer sendiri dengan panduan yang dibagikan oleh BPOM dan dalam pengawasan ahli kimia untuk dibagikan pada warga yang membutuhkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Indonesia, kebutuhan medis kian melonjak. Utamanya Alat Pelindung Diri (APD), cairan disinfektan, hingga cairan antiseptik untuk tangan (hand sanitizer).

Di Kota Malang, banyak rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 kekurangan APD dan hand sanitizer. 

ACT Malang kembali membantu memenuhi kebutuhan tenaga medis di sejumlah rumah sakit di Malang. Cairan hand sanitizer diproduksi untuk dibagikan ke sejumlah rumah sakit yang membutuhkan.

Produksi hand sanitizer secara mandiri ini dilakukan mengingat langkanya stok hand sanitizer yang dijual di pasaran.

“Bahkan bahan pembuatan hand sanitizer juga mulai langka. Kami mencoba ke mencari bahan tersebut berbagai tempat, hingga akhirnya masih ada toko yang jual bahan hand sanitizer,” kata tim Program ACT Malang, Iqrok Wahyu Perdana dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (1/4).

Cairan sanitasi tangan yang telah diproduksi lantas dikemas ke dalam botol berkapasitas 250 ml. Total ada 1.000 botol hand sanitizer yang siap untuk dibagikan ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.

"Sabtu (28/3) kemarin, kami langsung mendistribusikan 500 botol pertama ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang, rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien Covid-19. Insya Allah ratusan botol sisanya akan dibagikan ke beberapa rumah sakit yang sangat membutuhkan," lanjutnya.

Iqrok menyebut sejauh ini tim ACT Malang mendapat banyak permintaan dari rumah sakit karena stok cairan sanitasi tangan mereka mulai menipis.

Kepala Cabang ACT Malang, Diki Taufik Sidik menambahkan, pembuatan dan pendistribusian sanitasi tangan tersebut merupakan buah kebaikan dari para dermawan yang peduli kepada sesama di masa pandemi ini.

“Inilah kolaborasi kemanusiaan. Komunitas, individu, institusi berikhtiar bersama lawan corona. Semoga bantuan hand sanitizer ini dapat bermanfaatuntuk para tenaga medis maupun masyarakat umum,” ucap Diki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement