Rabu 01 Apr 2020 06:46 WIB

Stimulus Ekonomi: Dari Listrik Gratis Hingga Defisit Melebar

Paket stimulus ekonomi covid-19 membuka pelebaran defisit APBN atas PDB.

Red: Elba Damhuri
Presiden Jokowi umumkan paket stimulus ekonomi akibat covid-19 yang salah satunya menyasar UMKM. Pesanan Boneka Kayu Terhenti. Perajin mewarnai boneka kayu di Barokah Craft, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (19/3). Pascamenyebarnya pandemic virus corona di Indonesia memberikan dampak signifikan bagi umkm. Seperti pesanan boneka kayu yang sudah berhenti dan terancam berhenti produksi. Boneka kayu ini biasanya untuk souvenir di Jogjakarta.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Presiden Jokowi umumkan paket stimulus ekonomi akibat covid-19 yang salah satunya menyasar UMKM. Pesanan Boneka Kayu Terhenti. Perajin mewarnai boneka kayu di Barokah Craft, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (19/3). Pascamenyebarnya pandemic virus corona di Indonesia memberikan dampak signifikan bagi umkm. Seperti pesanan boneka kayu yang sudah berhenti dan terancam berhenti produksi. Boneka kayu ini biasanya untuk souvenir di Jogjakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Elba Damhuri, Sapto Andika Putra

Paket yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (31 Maret) mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai Rp 405,1 triliun untuk menangani wabah covid-19.

Paket stimulus ekonomi ini mencakup semua lini dan kepentingan. Rakyat menjadi prioritas utama, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga dapat, perusahaan-perusahaan pun menikmati, dan perang melawan covid-19 semakin memiliki energi.

Paket stimulus ini dianggap penting untuk mencegah krisis ekonomi yang bisa jadi lebih parah dari sebelum-sebelumnya terkait wabah covid-19 ini. Dengan paket ini, pemerintah mencoba memagari gerbang terjadinya krisis ekonomi dan sosial.