Rabu 01 Apr 2020 12:38 WIB

Satu Warga Madiun Positif Covid-19

Kabupaten Madiun sudah masuk zona merah dengan satu warga positif Covid-19

Pengendara berbalik arah ketika terhalang portal besi di Manirejo, Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). Masyarakat dan Pemkot  setempat membatasi akses masuk sebagian kawasan permukiman guna pencegahan penyebaran COVID-19 atau virus Corona
Foto: ANTARA FOTO
Pengendara berbalik arah ketika terhalang portal besi di Manirejo, Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). Masyarakat dan Pemkot setempat membatasi akses masuk sebagian kawasan permukiman guna pencegahan penyebaran COVID-19 atau virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN - Bupati Madiun, Jawa Timur Ahmad Dawami menyatakan saat ini terdapat satu warganya yang telah terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru atau Covid-19.

"Berdasarkan hasil yang diumumkan Gubernur Jatim bahwa Kabupaten Madiun sudah masuk zona merah dengan satu warga yang positif Covid-19," katanya, Rabu (1/4).

Menurut dia, saat ini pasien yang bersangkutan telah diisolasi di RSUD dr Soedono Madiun untuk menjalani perawatan. "Yang bersangkutan sudah sejak sepekan dirawat di RSUD dr Soedono Madiun. Alhamdulillah kondisinya terpantau baik," kata dia.

Pihaknya saat ini bersama tim Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dan Pemprov Jatim sedang melakukan penelusuran terhadap riwayat perjalanan pasien. Selain itu juga melakukan pelacakan pasien sempat bertemu dan melakukan kontak dengan siapa saja.

"Kami akan melakukan deteksi dan penelusuran supaya penyebaran ini bisa dibatasi," kata Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Ahmad Dawami.

Sesuai monitoring Data Covid-19 Kabupaten Madiun hingga tanggal 31 Maret 2020 pukul 18:00 WIB, jumlah orang dalam risiko (ODR) mencapai 388 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 89 orang, pasien dalam pemantauan (PDP) tiga orang, dan terkonfirmasi positif Covid-19 satu orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement