REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City harus menerima hukuman denda dari Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA). City harus membayar tiga ribu pound atau sekitar Rp 61 juta atas jersey latihan yang digunakan saat melawan Real Madrid di Liga Champions.
Laga yang berlangsung pada Februari lalu ini berakhir dengan kemenangan 2-1 Manchester City atas Madrid. Namun UEFA mendapati logo sponsor pada jersey latihan City tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Seperti dilansir dari Daily Mirror, Rabu (1/4), peraturan kostum dari UEFA menyertakan bahwa hanya ada satu elemen sponsor yang diizinkan. Dengan ukuran 20 cm persegi di jaket dan 200 cm persegi di kostum lain.
Denda tersebut lebih besar dari yang seharusnya, yakni 2.600 pound. Namun denda menjadi 3.000 pound karena ini bukan kali pertama City melakukan pelanggaran yang sama.
Dengan adanya denda ini, hubungan Manchester City dan otoritas sepak bola tertinggi di Eropa ini makin merenggang. Hal ini karena UEFA sebelumnya telah melarang City tampil di kompetisi tingkat Eropa karena pelanggaran serius akibat regulasi keuangan.
City dituduh melebih-lebihkan pendapatan sponsor saat mengajukan laporan antara 2012 hingga 2016 lalu. Mantan pemain Arsenal, Emmanuel Petit mengakui, larangan ini bisa membuat pelatih City, Pep Guardiola, akan mundur satu langkah dari sepak bola.
"Saya pikir itu bisa jadi pilihan baginya untuk mundur dan kesempatannya untuk beristirahat. Dia tampak bosan jadi pelatih," kata Petit. "Kita tak tahu apa yang akan terjadi, tapi kekhawatiran saya bukan soal Guardiola meninggalkan klub. Tapi masa depan City yang akan terus dikaitkan dengan Guardiola dan itu tak boleh terjadi."