REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kuba menangguhkan semua penerbangan internasional yang memasuki negaranya. Mereka pun meminta semua kapal asing menarik diri dari wilayah perairannya.
Kedua hal itu dilakukan dalam rangka menghentikan penyebaran virus corona baru Covid-19. "Kita perlu menghilangkan kedatangan penumpang yang terus menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat," kata Perdana Menteri Kuba Manuel Marrero pada Selasa (31/3).
Marrero mengungkapkan Kuba tetap terbuka untuk perdagangan dan sumbangan. Pekan lalu, Kuba telah menutup sebagian perbatasannya. Ia melarang kedatangan turis asing dan kepergian dari negaranya.
Namun, warga Kuba dan orang asing yang memiliki tempat tinggal di negara tersebut terus kembali dengan jumlah penerbangan yang berkurang. Mereka masih diberi kelonggaran dan diharuskan mengarantina dirinya masing-masing selama 14 hari.
Di bawah peraturan baru, hal demikian sudah tak diizinkan. Sejauh ini, Kuba memiliki 186 kasus Covid-19 dengan enam korban meninggal.
Kasus pertama Covid-19 muncul tiga pekan lalu. Ia dibawa dari rombongan turis asal Italia. Hampir 3.000 orang suspect corona terus dimonitor di fasilitas isolasi negara.