REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas Kabupaten Buleleng, Bali, akan dijadikan sebagai ruang isolasi khusus bagi pasien dalam pengawasan (PDP) untuk antisipasi wabah virus corona (Covid-19).
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan penunjukan RS yang berlokasi di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan tersebut karena di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng banyak pasien tidak berstatus PDP Corona yang dirawat.
"Kami harus jaga-jaga untuk persiapan. Jangan sampai sudah terjadi (pasien ditemukan positif corona) baru dipersiapkan. Sudah dapat izin juga dari Gubernur Bali Wayan Koster," katanya pada rapat gabungan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD)yangdihadiri anggota DPRD Buleleng, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Polres Buleleng, Camat, hingga dokter dari RSUD Buleleng, Rabu (1/4)
Menurut Agus Suradnyana, langkah ini sebagai upaya jangka pendek mengatasi penularan virus corona. Ia optimistis jika tim medis sudah siap untuk menerima pasien terduga terjangkit (suspect) maupun positif terjangkit karena mereka sudah diberikan pelatihan.
"Untuk protap-nya (prosedur tetap) akan disusun secepatnya. RS Giri Emas akan disiapkan untuk itu," ujar Bupati Suradnyana yang juga mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
Selama diberlakukannya kebijakan, kata Suradnyana, sudah ada 14 orang dalam pemantauan (ODP) yang pernah diisolasi di RSP Giri Emas. Ke-16 orang tersebut saat ini sudah dipulangkan karena masa pemantauannya sudah berakhir. Akan tetapi, di lingkungan sekitarnya tetap diawasi oleh puskesmas setempat.
Sedangkan sampai dengan 30 Maret 2020, PDP yang dirawat di RSUD Buleleng masih tetap empat orang yaitu, PDP-3 tidak ada gejala, PDP-6 batuk dan sakit tenggorokan, PDP-7 dan PDP-8 kondisi batuk. Untuk jumlah ODP masih tetap sebanyak empat orang, yang merupakan kontak erat dengan PDP-6. Sementara untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) tetap berjumlah 109 orang.