REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden makin unggul dibandingkan Presiden Donald Trump. Berdasarkan jajak pendapat yang dirilis Reuters/Ipsos pada Rabu (1/4), lebih banyak pemilih yang mendukung mantan wakil presiden itu walaupun virus corona Covid-19 membuat kampanyenya dihentikan sementara.
Jajak pendapat yang digelar pada Senin (30/3) dan Selasa (31/3) meminta opini lebih dari 1.100 orang dewasa AS. Sekitar 46 persen pemilih menyatakan mereka mendukung Biden jika ia maju menghadapi Trump dalam pemilihan presiden pada 3 November mendatang. Sementara itu, hanya 40 persen yang mendukung Trump.
Dukungan untuk Biden naik 1 poin dibandingkan jajak pendapat serupa yang digelar pada 6 dan 9 Maret. Hasil jajak pendapat ini menunjukkan Biden tidak dirugikan setelah kampanyenya ditangguhkan. Pasalnya, presiden dari partai Demokrat menjadi pusat respons pemerintah terhadap pandemi. Saat ini AS sudah melaporkan 184 ribu kasus dan lebih 3.700 kematian Covid-19.
Biden yang saat ini tidak memiliki jabatan berusaha keras untuk tetap tampil di hadapan publik saat virus corona memaksa jutaan warga AS tetap tinggal di rumah mereka. Sementara itu, Trump selalu berada di depan televisi untuk mengumumkan perkembangan Covid-19.
Biden juga harus menutup acara penggalangan dana dan acara-acara kampanye lainnya. Banyak kantor pemilihan umum di negara bagian telah menunda pemungutan suara.
Namun, jajak pendapat itu juga menemukan sejumlah orang yang mendukung Trump. Mereka juga menyukai cara presiden itu menangani virus corona di AS. Sekitar 44 persen responden menyukai performa Trump dan sekitar 48 persen menyukai caranya merespons wabah virus corona. Angka ini lebih sedikit dibandingkan dukungan terhadap respons para gubernur dalam menangani pandemi ini yang sebesar 70 persen.
Trump meremehkan keparahan pandemi Covid-19 di AS. Hal itu memicu banyak gubernur mendesaknya menyediakan pasokan medis dan mempertimbangkan kembali membuka perekonomian yang bertentangan dengan saran dari pejabat kesehatan publik. Namun, ia mengubah sikapnya dengan memperpanjang karantina wilayah untuk menahan laju penyebaran virus.
Jajak pendapat Reuters/Ipsos juga menunjukkan Covid-19 mengguncang seluruh AS. Sebanyak 89 persen responden mengatakan mereka 'sangat' atau 'cukup' khawatir dengan virus yang mengakibatkan masalah pernapasan itu.
Sebanyak 26 persen orang dewasa AS mengatakan mereka kehilangan pekerjaan atau cuti karena toko-toko tutup dan pihak berwenang kesehatan meminta pengusaha memotong jumlah karyawan atau membiarkan mereka bekerja di rumah. Jumlahnya naik 3 persen dibandingkan jajak pendapat serupa yang digelar pekan lalu.