REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk kali pertama para ilmuwan telah dapat menggambarkan saat-saat terakhir bintang yang melahirkan nebula kepiting di konstalasi Taurus. Mereka menemukan bahwa ada reaksi kimia yang aneh mungkin menjadi pemicu keruntuhan bintang.
Seperti dilansir laman Inverse, Rabu (1/4) seperti namanya, Nebula kepiting terlihat seperti kepiting kosmik raksasa yang membentang enam tahun cahaya. Nebula Kepiting adalah target populer bagi para astronom, baik akademis maupun amatir.
Asal usul supernova itu menjadi misteri. Namun, sebuah studi baru-baru ini, yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal, menelusuri kembali asal-usul supernova bintang masif itu.
Hasilnya menunjukkan bahwa Nebula Kepiting mungkin disebabkan pada efek unik elemen kimia tunggal, neon, pada inti bintang. Pada dasarnya, neon di dalam bintang masif nampaknya menggerogoti elektron dalam inti bintang yang dikenal sebagai penangkapan elektron.