REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina pada pekan ini dan pekan selanjutnya akan melanjutkan pembicaraan dengan para kreditor mengenai restrukturisasi utang luar negerinya sebesar 83 miliar dolar AS.
Menurut Menteri Ekonomi Martin Guzman pada konferensi pers, Selasa (31/3), pembicaraan restrukturisasi utang luar negeri itu perlu dilakukan setelah Argentina melewatkan batas waktu yang sebelumnya telah ditetapkan negara itu pada 31 Maret.
Negara Amerika Selatan itu berlomba untuk memperbaiki utang mata uang asingnya dan menghindari gagal bayar (default) yang akan membuat akses Argentina ke pasar global berisiko. Hal itu seiring dengan wabah virus corona yang melanda kawasan Amerika Selatan.
Guzman mengatakan para negosiator Argentina bekerja secepat mungkin untuk mengirimkan penawaran baru kepada para kreditornya. Tetapi pandemi Covid-19 telah menggagalkan pengaturan tanggal (jatuh tempo) baru yang pasti.