Rabu 01 Apr 2020 15:58 WIB

Kucing Positif Corona, Ahli: Risiko Kecil Menular ke Manusia

Hewan peliharaan kucing di sejumlah negara tertular virus corona dari pemilik.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Pemilik hewan peliharaan di China memasangkan masker bagi kucing peliharaannya agar terhindar dari infeksi virus corona tipe baru, Covid-19.
Foto: Asia Wire
Pemilik hewan peliharaan di China memasangkan masker bagi kucing peliharaannya agar terhindar dari infeksi virus corona tipe baru, Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL — Pemilik hewan peliharaan di Belgia yang terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19) setelah melakukan perjalanan ke wilayah utara Italia menularkan penyakit tersebut kepada kucing peliharaannya dalam satu pekan kemudian. Kucing tersebut mengalami gejala infeksi dengan diare, terus muntah, dan kesulitan bernapas. 

Dari hasil tes selanjutnya, kotoran kucing dan sampel muntah mengadung materi genetik tingkat tinggi dari SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Sampel dikumpulkan dan dikirim ke laboratorium oleh pemilik.

Baca Juga

Hingga saat ini dokter hewan belum melakukan pemeriksaan pada kucing tersebut. Namun, hewan berkaki empat itu telah dinyatakan sembuh setelah sembilan hari.

Dilansir Mothership, penularan dari hewan ke manusia sebenarnya sangat kecil. Para peneliti akan melakukan tes darah untuk antibodi Covid-19 setelah dilepaskan dari karantina, untuk memberikan bukti infeksi yang lebih nyata. 

Bahkan, jika kucing tersebut positif menggunakan antibodi Covid-19 mungkin masih sulit untuk membuktikan secara meyakinkan bahwa infeksi virus corona jenis baru telah membuat hewan itu sakit. Sementara itu, Science News juga melaporkan bahwa patogen lain dapat menyebabkan masalah pernapasan dan perut pada kucing. 

Keyakinan bahwa risiko penularan dari hewan ke manusia sangat kecil dibenarkan oleh ahli mikrobiologi Emmanuel Andre. Ia juga mengatakan bahwa kasus kucing yang mengalami Covid-19 tergolong sangat jarang dan tak ada indikasi bahwa ini umum.

Sementara, selain kucing peliharaan di Belgia, ada kucing peliharaan di Hong Kong yang dilaporkan positif Covid-19. Hasil itu diketahui setelah pengambilan sampel yang dikumpulkan dari mulut, hidung, dan dubur kucing tersebut. 

Pihak berwenang Hong Kong menyatakan bahwa kucing itu akan dipantau dan diperiksa. Departemen Pertanian dan Perikanan kota administratif China tersebut mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa menjadi sumber Covid-19, namun para pemilik tidak boleh meninggalkan hewan peliharaan mereka. 

Kucing di Hong Kong adalah hewan peliharaan ketiga yang diuji positif untuk Covid-19 di kota tersebut. Sebelumnya, dua anjing telah diuji positif terinfeksi virus corona jenis baru. Belum ada bukti bahwa anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya dapat menularkan corona.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement