Rabu 01 Apr 2020 15:59 WIB

Pengungsi Banjir Kabupaten Bandung akan Jalani Rapid Test

Gubernur Emil menyebut pengungsi banjir akan menjalani tes cepat corona.

Warga menggunakan perahu di depan Gedung Pengungsian Aula Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Ilustrasi
Foto: Abdan Syakura
Warga menggunakan perahu di depan Gedung Pengungsian Aula Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengungsi banjir Kabupaten Bandung yang berada di kawasan atau zona diwaspadai wabah virus corona atau Covid-19 akan menjalani tes cepat atau rapid test corona. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil saat meninjau banjir di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Rabu (1/4).

"Di zona yang diduga perlu diwaspadai kami sudah mengirimkan alat tes cepat juga untuk menyampling pengungsi supaya kita bisa monitor," kata Ridwan Kamil.

Menurut dia, kalau ternyata negatif semua berarti situasi lebih aman terkendali tapi kalau di-sampling itu ada yang positif, harus segera dilakukan tindakan kesehatan yang artinya warga akan ditarik ke unit-unit layanan kesehatan.

Dia mengatakan di tengah situasi pandemi virus corona, BPBD sudah menyiapkan protap khusus untuk mengatasi pengungsi banjir di Kabupaten Bandung.

"Penanganan pengungsi dilakukan sesuai protap, kepada pengungsi pertama diberi masker, kedua dalam proses pengungsian di banyak titik dikasih jarak-jarak antarkeluarga untuk menjaga jarak aman dari sisi kesehatan pada masyarakat," kata dia.

Rabu ini, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jabar.

Pada kesempatan tersebut Kang Emil menyampaikan permohonan maaf kepada warga terdampak banjir karena banjir masih menerjang kawasan mereka meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan seperti pengoperasian Curug Jompong.

"Jadi kami mohon maaf mudah-mudahan secepatnya selesai sodetan Cisangkuy melengkapi dengan Curug Jompong yang saya lihat videonya tadi sudah maksimal ya. Memang belum bisa seratus persen menunggu dua urusan lagi, satu sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Andir yang juga dalam proses tahun ini konstruksi," kata Ridwan Kamil.

Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini mengatakan banjir yang menerjang Kabupaten Bandung terjadi sejak Minggu (29/3) dan belum surut hingga hari ini dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah mengoperasikan Curug Jompong tapi debit air hujan yang besar tidak bisa dikendalikan sepenuhnnya.

"Tiga hari berturut-turut dari mulai hari Minggu, Senin, dan Selasa. Curug Jompong sudah dimaksimalkan nanti videonya bisa di-share oleh BBWS. Jadi ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy ini selesai kan tapi kan memang masih dikerjakan," kata dia.

Menurut dia pembangunan Sodetan Cisangkuy ditargetkan bisa rampung pada akhir 2020 dan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Mudah-mudahan dengan kita percepat nanti dengan situasi seperti ini juga pekerjaan melambat mudah-mudahan ada yang bisa kita bantu dulu di situasi seperti ini," kata dia.

"Mudah-mudahan bisa memberi keringanan sambil tadi tim dari (Kementerian) PUPR merapatkan proses percepatan Sodetan Cisangkuy karena kalau Sodetan Cisangkuy itu selesai maka air tidak banyak yang datang ke Dayeuhkolot," lanjut dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement