REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, dua staf kedutaan besar AS di dua negara meninggal dunia karena virus korona jenis baru atau Covid-19, Selasa (31/3). Satu staf dikonfirmasi meninggal di Jakarta, Indonesia, dan satu di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo.
Menurut keterangan Deplu AS, pegawai yang meninggal merupakan staf lokal. "Kamis saat ini tidak memiliki laporan kematian Covid-19 terkait staf AS dalam tenaga kerja domestik, dan global Departemen Negara," ujar Departemen Luar Negeri AS dikutip kantor berita Reuters, Rabu (1/4).
Humas kedutaan AS ketika dikonfirmasi Republika.co.id, mengaku masih mencari informasi lebih lengkap soal kabar tersebut.
Pada Senin, wakil kepala petugas medis untuk operasi di Biro Pelayanan Kesehatan Departemen Luar Negeri AS William Walters mengatakan, bahwa pihaknya mencatat 75 kasus infeksi positif Covid-19 di luar negeri, dan lima staf lokal yang dipekerjakan di rumah sakit. Di dalam negeri, ada 30 kasus di sembilan kota di AS.
Pihak Kedubes AS di Jakarta sendiri telah meminta warganya untuk keluar dari Indonesia, kecuali untuk mereka yang bekerja dalam waktu panjang.
Wabah virus korona dengan nama resmi SARS-Cov-2 ini telah menginfeksi lebih dari 800 ribu orang di 200 negara dan wilayah di dunia. Kematian akibat penyakit Covid-19 ini pun tercatat hingga 40 ribu orang.
Pandemi ini telah mengubah kehidupan normal, menutup sekolah, memaksa industri menangguhkan pekerajaannya sehingga telah memicu PHK di seluruh dunia.
Pekan lalu, presiden Kongo menutup perbatasan negara dan memberlakukan keadaan darurat untuk mengatasi wabah tersebut. Lebih dari 40 orang telah tertular virus di Kongo dan tiga orang meninggal pada laporan 24 Maret.
Sementara di Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, kasus penyakit yang awalnya tak terdeteksi. Namun kondisi itu berubah dan kini sudah lebih dari 1.600 orang terinfeksi postiif Corona.