Rabu 01 Apr 2020 16:52 WIB

Yasonna: Belum Ada Lapas Terpapar Corona

Yasonna menegaskan, pihak lapas menerapkan aturan ketat untuk mencegah masuk Corona.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kedua kiri).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Hukum dan HAM menegaskan, hingga kini belum ada warga binaan di lembaga permasyarakatan yang terpapar virus corona Covid-19.

Menurut Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, sejak pandemi Corona terjadi di Indonesia, ia telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 terhadap para narapidana dan warga binaan di lapas dan rutan di seluruh Indonesia.

Baca Juga

"Sampai sekarang karena pengaturan ketat, kami doakan semua sampai sekarang belum ada yang terpapar. Karena pintu masuk sudah kami tahan," kata Yasonna dalam rapat virtual dengan Komisi III, Rabu (1/4).

Yasonna mengungkapkan, sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan guna mencegah masuknya virus Corona ke lapas. Salah satunya ialah dengan penyemprotan disinfektan hingga pembatasan jam besuk.

"Maka pertama yang kami lakukan adalah disinfektansi terhadap semua lapas, rutan di Indonesia. Juga pembatasan secara ketat tidak dilakukan bertamu kecual video conference" ujarnya.

Selain itu, Kemenkumham juga melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam upaya pencegahan Covid-19. Kemudian pihak lapas dan rutan  juga mempersilakan warga binaan untuk berjemur di bawah sinar matahari.

"Dan protokol ketat tiap petugas yang masuk harus mengikuti protokol pencegahan Covid-19, yaitu pintu masuk harus melalui dispray seluruh tubuh dan wajib memakai masker dan APD seperti sarung tangan, wajib cuci tangan. Kami juga rutin mengeluarkan warga binaan untuk berjemur secara bertahap," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement