Rabu 01 Apr 2020 17:10 WIB

Rouhani: AS Kehilangan Kesempatan Cabut Sanksi untuk Iran

Rouhani menyebut sanksi AS tidak melemahkan upaya Iran menghadapi corona.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Amerika Serikat (AS) kehilangan kesempatan untuk mencabut sanksi-sanksinya di tengah krisis virus corona. Rouhani menambahkan hukuman yang diterapkan AS tidak melemahkan upaya Teheran menghadapi virus tersebut.

"Amerika Serikat kehilangan kesempatan terbaiknya untuk mencabut sanksi, itu kesempatan besar bagi Amerika untuk meminta maaf, mencabut sanksi yang tidak adil dan wajar kepada Iran," kata Rouhani dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi, Rabu (1/4).

Baca Juga

Pada Selasa (31/3) lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyinggung kemungkinan Washington melonggarkan sanksi-sanksinya terhadap Iran dan negara lainnya. Tapi belum ada rencana konkret yang diumumkan dalam upaya untuk membantu negara-negara itu mengatasi penyebaran virus corona.

Virus corona yang dikenal Covid-19 telah menginfeksi 44.606 orang dan menewaskan 2.898 pasien di Iran. Negara itu menjadi negara yang paling terdampak Covid-19 di Timur Tengah. China dan PBB pun sudah meminta AS untuk melonggarkan sanksi-sanksi mereka.

"Amerika dapat menggunakan kesempatan ini dan memberitahu bangsa Iran bahwa AS tidak memerangi mereka, sikap permusuhan AS (terhadap rakyat Iran) sangat jelas," kata Rouhani.

Ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat sejak ketika Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018 lalu. Sejak itu, Trump memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran.  

Sanksi-sanksi AS membuat perekonomian Iran terpuruk. Kebijakan 'tekanan maksimum' yang diterapkan Trump bertujuan agar Iran menegosiasikan kembali kesepakatan program nuklir dan senjata mereka. Trump juga ingin Iran menarik proksinya di Irak, Yaman dan Lebanon.

Washington sudah menawarkan bantuan ke Iran. Tapi, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tawaran tersebut.

Pihak berwenang Iran sudah mengatakan sanksi-sanksi AS mempersulit upaya mereka menahan laju penyebaran Covid-19. Tapi, Rouhani justru mengatakan hal yang sebaliknya.

"Sanksi-sanksi itu gagal melemahkan upaya kami memerangi wabah virus corona, kami hampir memproduksi sendiri semua peralatan yang dibutuhkan untuk melawan virus korona, kami telah lebih sukses dibandingkan banyak negara dalam menghadapi penyakit ini," kata Rouhani.

Padahal beberapa negara seperti Uni Emirat Arab, China, Inggris, Prancis, Qatar, dan Turki mengirim pasokan medis ke Iran seperti sarung tangan dan masker untuk operasi.

Jerman mengatakan tiga kekuatan Eropa sudah melakukan transaksi pertama dengan Iran dibawah mekanisme perdagangan barter bantuan kemanusiaan dan makanan yang dibentuk setelah Washington menarik diri dari JCPOA. Jerman, Prancis dan Inggris telah mengekspor produk medis ke Iran. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement