Rabu 01 Apr 2020 17:21 WIB

Jumlah Kunjungan Wisman ke Jatim Anjlok

Jumlah kunjungan wisman ke Jatim turun hingga 31,37 persen

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Perahu wisata ditambatkan di objek Wisata Bahari Pasir Putih, Bungatan, Situbondo, Jawa Timur. Jumlah kunjungan wisman ke Jatim turun hingga 31,37 persen. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/seno
Perahu wisata ditambatkan di objek Wisata Bahari Pasir Putih, Bungatan, Situbondo, Jawa Timur. Jumlah kunjungan wisman ke Jatim turun hingga 31,37 persen. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke wilayah setempat melalui pintu masuk Juanda pada Februari 2020 turun. Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat penurunan mencapai 31,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 17.047 kunjungan menjadi 11.700 kunjungan.

"Dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah wisman yang datang ke Jawa Timur juga mengalami penurunan sebesar 32,72 persen," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Dadang Hardiawan saat menggelar konferensi pers, Rabu (1/4).

Baca Juga

Dadang mengungkapkan secara umum pola kedatangan wisman ke Jawa Timur pada Januari dan Februari dalam tiga tahun terakhir semakin menunjukkan tren menurun. Pada 2020 jumlah kunjungan wisman lebih rendah dibandingkan 2019 yaitu dari 31.181 kunjungan menjadi 28.747 kunjungan.

Sedangkan, pada Januari-Februari 2018 jumlah kunjungan Wisman ke Jatim sebanyak 41.153 kunjungan. Artinya, jumlah kunjungan wisman ke Jatim pada Januari hingga Februari 2020 juga masih lebih rendah.

"Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait agar jumlah wisman di periode berikutnya kembali meningkat," ujar Dadang.

Sepuluh asal negara wisman yang mendominasi kunjungan ke Jawa Timur pada Februari 2020 yaitu Malaysia, Singapura, China, Jepang, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat, India, Korea Selatan, dan Jerman. Wisatawan mancanegara dari 10 negara tersebut mencakup 63,79 persen dari total kunjungan pada Februari.

Dari 10 negara tersebut, wisman berkebangsaan Malaysia menempati posisi tertinggi dengan kontribusi sebesar 30,98 persen. Kemudian diikuti Singapura di posisi kedua dan China di posisi ketiga berturut-turut mencapai 11,62 persen dan 3,26 persen.

Dibandingkan Januari 2020, kunjungan wisman dari sepuluh negara utama pada Februari 2020 juga mengalami penurunan sebesar 33,98 persen. "Wisman dari China mengalami penurunan tertinggi dibandingkan dengan bulan Januari. Dari 1.784 kunjungan menjadi 382 kunjungan atau turun 78,59 persen," kata Dadang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement