REPUBLIKA.CO.ID, CENTRAL -- Bus-bus dan mobil memadati area parkir sebuah gereja di Louisiana, Amerika Serikat (AS). Para jemaat mendatangi gereja untuk mendengar ceramah Pastor Tony Spell.
Spell menghadapi dakwaan pelanggaran ringan karena tetap menjalani kebaktian walaupun ada larangan menggelar pertemuan. Di depan kebaktian yang digelar pada Rabu (1/4) itu terdapat sejumlah orang menggelar demonstrasi.
Seorang laki-laki berteriak melalui pengeras suara yang diarahkan ke Gereja Life Tabernacle. Seorang demonstran lainnya memegang poster yang bertuliskan 'Tuhan tidak bodoh'.
Setelah kebaktian selesai, beberapa jemaat mulai meninggalkan gereja. Beberapa orang mengobrol di depan pintu dan terlihat mereka tidak menerapkan pembatasan sosial yang direkomendasikan pemerintah. Tidak lama kemudian mereka berpelukan dan jabat tangan tanpa takut berbagi virus. Para jemaat saling mengucapkan selamat tinggal dan berpisah.
Beberapa jam sebelumnya, Spell mengundang jemaatnya untuk menggelar kebaktian di gereja. Ia melanggar perintah gubernur yang melarang pertemuan besar.
District of Columbia mengumumkan sembilan kasus baru Covid-19 adalah petugas medis. Pusat pemerintahan AS itu menggelar 'pemeriksaan volume tinggi'.
Pemeriksaan ini juga menemukan lima orang pemadam kebakaran dan EMS (Petugas Medis Darurat) terinfeksi Covid-19. Empat petugas Kepolisian Metropolitan juga dinyatakan positif sehingga totalnya sudah 13 petugas polisi yang terinfeksi Covid-19.
Ratusan petugas polisi, pemadam kebakaran, dan EMS yang dinyatakan positif Covid-19 masih menjalani karantina. Sejauh ini Washington mengidentifikasi 504 kasus positif dan lima kasus kematian.