REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) bertekad mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Terutama di tengah kondisi sulit akibat penyebaran virus corona seperti sekarang.
"Kali ini, dunia usaha tidak lagi memikirkan untung rugi. Melainkan bagaimana bersama-sama dengan pemerintah mengatasi masalah saat ini, sehingga bisa recover cepat,” ujar Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman melalui keterangan resmi pada Rabu, (1/4).
Menurut dia, dari pengalaman beberapa negara, produk makanan dan minuman (mamin) olahan menjadi salah satu andalan ketersediaan pangan saat menghadapi sebuah bencana atau musibah. Maka diperlukan pasokan bahan baku agar bisa menjaga produktivitas industri mamin.
“Kami telah menyampaikan kepada Bapak Menteri (Perindustrian), kami tetap ingin melakukan produksi dan distribusi sampai ke pusat perbelanjaan, bahkan sampai ke konsumen. Hanya saja, yang perlu diperhatikan, antara lain kelancaran bahan baku dan arus logistik,” jelasnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, sejumlah sektor industri di dalam negeri masih ada yang beroperasi di tengah menghadapi pandemi Covid-19 atau corona. Hanya saja, pemerintah telah mengimbau kepada para pelaku industri tersebut, supaya mengutamakan protokol kesehatan serta arahan dari Gugus Tugas Covid-19.
“Apabila ada yang tetap berproduksi, diharapkan dapat mengikuti pedoman penanganan Covid-19. Seperti yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan,” kata Sigit.
Ia menambahkan, meski ada beberapa sektor industri yang mengalami penurunan produksi di tengah wabah corona, namun Sigit optimistis ada sektor industri yang produksinya bakal meningkat drastis. “Contohnya, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang akan mengalami peningkatan produksi karena berupaya memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD),” jelasnya.