REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Alvara Research Center mengaku, sudah melakukan beberapa survei kepada masyarakat terkait wabah Corona (Covid-19) yang masih tersebar di seluruh Indonesia. Hasilnya, masyarakat membutuhkan roadmap dari pemerintah untuk penyelesaian wabah Covid-19.
"Kalau dari beberapa survei yang kami lakukan masyarakat butuh transparansi ketegasan dan roadmap dari pemerintah. Seperti informasi yang terkena Covid-19 berapa? Posisinya dimana saja? Apa yang harus dilakukan untuk dua hari ke depan?Sampai saat ini tidak ada penyampaian untuk langkah kedepannya. Masyarakat jadi tidak terarah mau melakukan apa," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali Alvara saat dihubungi Republika, Rabu (1/4).
Kemudian, diaa melanjutkan, kebijakan pemerintah terkait social distancing yang implementasinya seperti apa. Sebab, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang berkumpul dan melakukan aktivitas untuk kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat yang mendapatkan penghasilan harian masih tetap bekerja dan berdagang. Pemerintah harus memikirkan hal tersebut. Cara seperti apa agar mereka tetap di rumah sampai wabah Covid-19 tidak ada lagi.
"Masyarakat setuju dengan diterapkan karantina wilayah tapi dengan syarat semua kebutuhan mereka terpenuhi. Namun, sebenarnya pemerintah ini mau apa? lockdown atau karantina wilayah? sedangkan masyarakat semakin khawatir," kata dia.
Hasanuddin menambahkan, pemerintah harus tegas untuk menghambat dan menyelesaikan virus tersebut agar masyarakat tidak semakin parah terpapar. Lalu, pemerintah setiap hari harus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait virus Covid-19.
Hasanuddin mengatakan, virus Covid-19 bisa berakhir tergantung kebijakan pemerintah dan implementasinya ke masyarakat seperti apa. Kalau hanya kebijakan tetapi nyatanya tidak berjalan pastinya akan membuat masyarakat semakin susah mendapatkan kebutuhan pokok bahkan bisa bertindak secara kriminal.
"Pokoknya pemerintah harus memiliki rencana jangka panjang. Setiap sore pengumuman jangan hanya angka-angka korban yang terdampak tapi harus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait perkembangan virus Covid-19. Kalau nanti ke depannya penuh ketidakjelasan, maka tingkat kesadaran masyarakat akan menurun dan melakukan hal yang menyimpang," kata dia.