REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Ada satu cita- cita yang belum sempat diwujudkan almarhum Mohamad Hasan Gatot Soebroto atau tokoh yang sangat populer dengan panggilan Bob Hasan. Ia ingin segera meresmikan pabrik gula merah di Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Ini diungkapkan jurnalis senior Suryopratomo, yang hadir sebagai juru bicara keluarga saat prosesi pemakaman, di kompleks Taman Makam Keluarga Pahlawan Nasional, Jendral Gatot Soebroto, di Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (1/4). Menurut Tomi--sapaan akrab Suryopratomo-- di saat harus berjuang melawan kanker yang dideritanya, Bob Hasan masih memikirkan para petani kelapa dan singkong di Cilongok.
"Menjelang hari terakhirnya, beliau masih sempat menanyakan kepada saya, 'Kapan pabrik gula merah di Cilongok, bisa diresmikan?'" kata Tomi, menirukan Bob.
Bob awalnya hendak meresmikan kedua pabrik yang dibangun di Cilongok tersebut pada 24 Februari 2020 atau bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-89. Namun karena kondisi kesehatannya, rencana peresmian di Cilongok tersebut terpaksa harus ditangguhkan. "Hingga akhirnya Allah berkehendak lain, beliau berpulang menghadap sang Khalik," lanjutnya.
Tomi juga mengatakan, selama ini almarhum Bob sangat memperhatikan nasib para keluarga pra-sejahtera. Ini dibuktikan dengan kegemarannya mempopulerkan potensi lokal suatu daerah, termasuk gula merah Cilongok.
Keinginannya ini diwujudkan dengan mendirikan pabrik gula merah dan pabrik tepung tapioka sebelum Ramadhan tahun ini, guna memfasilitasi para petani kelapa dan ketela pohon di wilayah Kecamatan Cilongok tersebut.
Dengan berpulangnya Bob, masih kata Tomi, pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 1.700 meter persegi untuk pabrik gula komunal di Cilongok yang digagas Yayasan Damandiri tersebut, urung diresmikan.
"Sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Damandiri, dalam 10 tahun terakhir beliau memang konsen menyelesaikan tugas untuk meningkatkan keluarga prasejahtera," kata dia.