Rabu 01 Apr 2020 21:01 WIB

Tokoh Agama Banjarnegara Prihatin Penolakan Jenazah Covid 19

Jangan ada penolakan dari masyarakat terhadap pemakaman jenazah yang positif Covid 19

Red: Muhammad Fakhruddin
Pemakaman jenazah pasien corona atau Covid-19
Foto: Republika
Pemakaman jenazah pasien corona atau Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -- Tokoh agama yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tanbighul ghofilin Alif Baa, Mantrianom, Banjarnegara Gus Khayat mengingatkan masyarakat untuk memperlakukan jenazah orang yang positif atau pasien Covid-19 dengan penghormatan.

"Memulasarakan jenazah merupakan fardhu kifayah, karena itu saya mengajak Umat Islam untuk memperlakukan jenazah dengan hormat, dengan baik dan tetap mengikuti tata laksana pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 sesuai protokol kesehatan," katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (1/4).

Dia berharap jangan ada penolakan dari masyarakat terhadap pemakaman jenazah orang yang positif Covid-19 di wilayah setempat. "Virus corona memang berbahaya, namun jangan sampai menolak pemakaman jenazah orang yang positif terjangkit virus tersebut terlebih lagi jika sudah dilakukan tata laksana pemulasaraan jenazah sesuai prosedur kesehatan, percayakan saja pada petugas kesehatan bahwa prosedur sudah dilakukan dengan baik dan aman," katanya.

Sementara itu dia juga menambahkan bahwa pihaknya memiliki lahan yang cukup luas yang bisa dijadikan lokasi pemakaman bagi jenazah orang yang positif Covid-19, namun mendapatkan penolakan dari masyarakat sekitarnya. "Kami mempersilahkan tanah kami bagi yang ingin memakamkan saudaranya atau siapapun yang terkena virus corona namun mengalami penolakan, kami punya tanah yang sangat luas ada puluhan hektare, kami ikhlas," katanya.