REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Bhayangkara FC akan mengikuti semua prosedur hukum Polres Kendari soal dugaan penganiayaan yang dilakukan gelandang mereka, Saddil Ramdani, terhadap seseorang saat berada di Kendari.
"Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata Manajer Tim Bhayangkara I Nyoman Yogi Hermawandalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4).
Sebelumnya, beredar kabar bahwa kerabat korban melaporkan Saddil Ramdani atas dugaan penganiayaan yang menimpa saudaranya ke Polres Kendariakhir pekan lalu.
Meski begitu, klub masih mencari informasi lebih dalam kasus tersebut dan salah satu informasi yang didapat manajemen adalah masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani.
Apabila dalam penyelidikan kepolisian Saddil terbukti bersalah, maka klub siap memberikan sanksi yang juga diperkuat dalam kontrak pemain Bhayangkara FC.
Sanksi terberat yang bisa menjerat Saddil Ramdaniadalah kontraknya dengan The Guardian akan berakhir jika terjerat hukum pidana.
"Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu, kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," kata dia.
Para pemain Bhayangkara FC sendiri tengah dalam kondisi diliburkan setelah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru menunda sementara kompetisi akibat pandemi COVID-19. Manajemen pun memulangkan seluruh pemain hingga ada kejelasan kapan kompetisi mulai kembali.