REPUBLIKA.CO.ID, KUALA KURUN -- Sejumlah kelompok tani di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah tetap melakukan aktivitas memanen padi. Mereka tetap panen meski penyebaran virus corona atau covid-19 makin meluas.
"Dalam melakukan panen padi tersebut sejumlah poktan tersebut diminta untuk menerapkan menjaga jarak fisik antara satu petani dengan petani lainnya," kata Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Frinetha di Kuala Kurun, Rabu.
Menurut dia, Dinas Pertanian Gumas melalui penyuluh pertanian lapangan terus menyosialisasikan kepada para petani agar menjaga jarak fisik saat beraktivitas, termasuk saat melakukan panen, untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona atau covid-19
Di Kelurahan Tewah terdapat 12 kelompok tani yang aktif menanam padi serta jagung. Dari 12 kelompok tani tersebut, beberapa diantaranya sudah melakukan panen padi. Saat melakukan panen, kelompok tani diminta untuk menjaga jarak fisik minimal satu meter, demi kebaikan bersama. Disamping itu, petani juga diimbau untuk rutin mencuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan atau minum.
"Distan Kabupaten Gumas juga meminta petani untuk mengoptimalkan juga penggunaan alat mesin pertanian jika sedang beraktivitas di sawah atau kebun, baik itu menanam, pemeliharaan, maupun saat melakukan panen," kata Frinetha.
Kemudian, jika mengalami batuk, pilek dan sesak nafas petani diminta segera ke fasilitas kesehatan, serta menghindari kerumunan orang banyak, sehingga petani tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat.
PPL Balai Penyuluh Pertanian Tewah Raro mengatakan kelompok tani di Kelurahan Tewah yang sudah panen adalah Tangkasiang, Suka Maju, Harapan Maju, Suka Jadi, dan Riak Hagatang I. Dalam waktu dekat masih ada kelompok tani lainnya yang akan melakukan panen padi.
Raro mengatakan, berdasarkan perhitungan produktivitas per hektare, produktivitas antara kelompok tani yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, tergantung jenis bibit padi yang digunakan serta kesuburan lahan.
"Misalnya, poktan Harapan Maju yang memiliki produktivitas sekitar 2,56 ton per hektare. Di lahan seluas tujuh hektare, poktan Harapan Maju menggunakan varietas padi ciherang, pahu, dan gadabung," katanya.
Kemudian Kelompok Tani Suka Maju, sambung dia, memiliki produktivitas sekitar 4,8 ton per hektare. Di lahan seluas lima hektare itu, kelompok tani tersebut menggunakan varietas padi ciherang.
Selanjutnya, Kelompok Tani Riak Hagatang memiliki produktivitas sekitar tiga ton per hektare. Mereka memiliki lahan seluas 12 hektare yang ditanam varietas ciherang. Dari 12 hektare tersebut, satu hektare sudah panen.
Selama panen, petani diminta untuk selalu menerapkan langkah-langkah pencegahan COVID-19. Pencegahan ini merupakan hal yang baru, sehingga terus disosialisasikan di setiap kesempatan.
"Para petani biasanya bergotongroyong saat melakukan panen. Namun karena pandemi COVID-19, untuk sementara mereka diminta menjaga jarak fisik minimal satu hektare. Ini terus kami sosialisasikan," kata Raro.