Rabu 01 Apr 2020 22:28 WIB

Armada Pelayaran Wajibkan Penumpang Sehat Sebelum Naik Kapal

Seluruh calon penumpang dicek suhu tubuh dan mencuci tangan dengan cairan pembersih.

Petugas menyemprotkan larutan disinfektan kepada penumpang yang turun dari kapal KMP Gajah Mada.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas menyemprotkan larutan disinfektan kepada penumpang yang turun dari kapal KMP Gajah Mada.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Armada pelayaran nasional PT Dharma Lautan Utama (DLU) mewajibkan setiap penumpangnya sehat sebelum naik ke kapal dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. "Kami mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Seluruh calon penumpang dicek suhu tubuh dan mencuci tangan dengan cairan pembersih tangan," terang Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin Anton Wahyudi, Rabu (1/4).

Menurut dia, langkah antisipatif itu guna memberikan rasa aman dan nyaman penumpang ketika berlayar tanpa harus was-was terpapar Covid-19. "Jadi ketika dalam kapal, kondisinya benar-benar steril. Termasuk areal seluruh bagian di dalam kapal yang bisa diakses penumpang dilakukan penyemprotan cairan disinfektan setiap kali kapal sandar sebelum berlayar," tuturnya.

Baca Juga

Anton pun mengaku telah mematuhi kebijakan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin terkait permintaan agar perusahaan pelayaran di Kalimantan Selatan untuk tidak menjual tiket kapal dari luar daerah tujuan Pelabuhan Banjarmasin.

Hal itu menindaklanjuti surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 188.44/0210/KUM/2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang pembatasan arus masuk orang yang datang dari luar Kalsel. Anton memastikan, rute Surabaya ke Banjarmasin sudah dihentikan bagi penumpang orang. DLU hanya melayani armada angkutan kendaraan ataupun barang yang ke Banjarmasin. Sedangkan rute dari Banjarmasin ke Surabaya masih normal.

"Tentunya DLU turut berkomitmen membantu kelancaran logistik dan angkutan barang masuk ke Kalsel. Terlebih jika terkait bahan kebutuhan pokok seperti pangan," pungkasnya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement