REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak dua orang dari 14 pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Jember, Jawa Timur dinyatakan sudah sembuh dan diperbolehkan pulang.
"Alhamdulillah dua orang PDP sudah sembuh," kata Bupati Jember Faida dalam konferensi pers yang digelar di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Rabu.
Ada delapan warga Jember yang berstatus PDP dengan rincian dua orang sudah sembuh, dua orang yang dinyatakan positif menjalani perawatan isolasi khusus, dan empat PDP lainnya dalam perawatan isolasi. Sedangkan PDP lainnya yang berasal dari luar Jember sebanyak enam orang.
Berdasarkan peta sebaran COVID-19 di Jember yang diperbarui pada Rabu sore tercatat dua pasien dinyatakan positif, 14 PDP, dan 260 orang dalam pemantauan (ODP). Dari 260 ODP, tercatat sebanyak 57 orang dinyatakan sudah sehat.
Dari 31 kecamatan di Jember, ada dua kecamatan masih berada di zona hijau karena tidak ada kasus COVID-19 yakni Kecamatan Tempurejo dan Sumberjambe.
"Di dua kecamatan itu tidak ada orang dengan risiko (ODR), ODP, dan PDP COVID-19. Mudah-mudahan memang tidak ada, bukan karena belum terdeteksi," tuturnya.
Sementara itu, di dua kecamatan lainnya ditemukan kasus positif COVID-19 yakni Kecamatan Kaliwates dan Puger dengan rincian masing-masing satu orang pasien positif corona, sehingga Pemerintah KabupatenJember menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) COVID-19.
"Meski ditemukan kasusnya, warga di dua kecamatan itu tidak perlu panik karena pasien yang positif telah diisolasi, sehingga situasi aman. Selama masyarakat membatasi diri untuk tidak ke luar rumah dan kontak dengan orang hanya seperlunya, maka keadaan akan aman," katanya.
Terkait ruang isolasi, Faida menjelaskan jumlah ruang isolasi di Jember terbagi dua tempat yakni satu tempat memang untuk pasien COVID-19 dan satu tempat untuk kategori tertentu atau tidak terkait kasus corona.
"Isolasi di rumah sakit itu bukan aib, tetapi orang yang mengerti untuk mencegah dan melakukan ikhtiar agar tidak menularkan kepada orang lain. Jika sudah selesai masa isolasinya dan baik-baik saja, maka orang itu bisa kembali ke masyarakat seperti sedia kala," ujarnya.
Ia menjelaskanJember sudah melakukan kolaborasi dengan seluruh rumah sakit pemerintah, swasta, bahkan dengan direktur rumah sakit empat kabupaten untuk menyiapkan ruangan isolasi COVID-19.