Kamis 02 Apr 2020 09:10 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Tangsel Jadi 38 Orang

Kasus meninggal akibat Covid-19 di Tangsel, hingga 1 April 2020 ada enam kasus.

Sejumlah pemuda RW 019 Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) lakukan penyemprotan disinfektan sebagai langkah konkrit melawan virus corona atau Covid-19 di sejumlah fasilitas publik, Senin (30/3).
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Sejumlah pemuda RW 019 Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) lakukan penyemprotan disinfektan sebagai langkah konkrit melawan virus corona atau Covid-19 di sejumlah fasilitas publik, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Jumlah orang positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten alami penambahan sebanyak empat kasus sehingga berjumlah 38 kasus saat ini. Dari data yang diperoleh dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang Selatan yang dipublikasi dalam halaman resminya, jumlah kasus positif hingga 1 April 2020 terdata ada 38 kasus.

Sedangkan data yang dipublikasi pada 31 Maret 2020, jumlah warga yang positif Covid-19 tercatat ada 34 orang. Selain itu, penambahan kasus juga terdapat pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari sebelumnya 308 orang menjadi 336 orang.

Baca Juga

Lalu untuk Pasien Dalam Pengawasan, dari sebelumnya 131 orang menjadi 139 orang. Untuk kasus yang meninggal tak ada penambahan, tercatat hingga 1 April 2020 ada enam kasus.

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany telah menyampaikan mengenai perpanjangan masa tanggap darurat bencana wabah penyakit Covid-19 hingga tanggal 29 Mei 2020 sesuai dengan keputusan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB).

Diakui Wali Kota Airin, merebaknya kasus virus corona di Kota Tangerang Selatan saat ini disebabkan karena kesadaran masyarakat dalam menjalankan imbauan pemerintah masih rendah. Misalnya saja penerapan social distancing maupun physical distancing.

Bahkan, Airin mendapatkan laporan jika ada warga yang berkumpul di rumah makan. "Kasus ini terus meningkat setiap waktu karena kesadaran kita belum tinggi. Kami imbau agar masyarakat bisa menjalankannya sebab ini untuk kesehatan kita semua," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement