Kamis 02 Apr 2020 10:14 WIB

Cegah Warga Mudik, Jokowi Buka Opsi Geser Libur Lebaran

Jokowi meminta masukan menyeluruh dan jangan kepentingan daerah saja.

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk menunda kepulangan ke kampung halaman, terutama warga yang berasal dari zona merah penyebaran Covid-19. Imbauan penundaan mudik ini diprediksi terus berlangsung hingga Lebaran pada Mei mendatang. 

Demi mencegah gelombang mudik pada Hari Raya Idul Fitri nanti, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan penggantian hari libur nasional. Artinya, hari libur resmi yang sebelumnya ditetapkan pada 24-25 Mei serta cuti bersama pada 22, 26, dan 27 Mei bisa saja digeser ke tanggal lain setelahnya, seraya menunggu redanya pandemi Covid-19. 

Baca Juga

"Untuk menenangkan masyarakat, mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya. Ini mungkin bisa dibicarakan dan memberikan fasilitas arus mudik bagi masyarakat pada hari pengganti tersebut," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, Kamis (2/4). 

Tak hanya itu, pemerintah juga berencana menggratiskan sejumlah tempat wisata yang dimiliki daerah pada hari libur pengganti nanti. Skenaro ini, menurut Jokowi, diharapkan mampu menenangkan masyarakat dan mencegah arus mudik terjadi. Pengurangan pergerakan manusia antarwilayah memang diyakini mampu mencegah penularan infeksi virus corona. 

Presiden pun meminta masukan dari seluruh pemimpin daerah mengenai langkah antisipasi untuk mengurangi pergerakan orang di daerah. Jokowi mempersilakan jajarannya memberikan rancangan skenario terkait pencegahan arus mudik secara menyeluruh. 

"Saya minta disiapkan skenario-skenario yang komprehensif, jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja, tapi dilihat secara utuh, baik dari hulu di tengah dan di hilir," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement