Kamis 02 Apr 2020 12:10 WIB

Kedubes AS Akui Stafnya di Jakarta Meninggal karena Covid-19

Kedubes AS telah meminta warganya untuk keluar dari Indonesia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Kedubes Amerika Serikat. Ilustrasi.
Foto: Al Arabiya
Kedubes Amerika Serikat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) mengakui satu staf lokal kedutaan di Jakarta meninggal dunia karena virus corona tipe baru Covid-19. Sebelumnya Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengumumkan dua staf luar negerinya di Jakarta, Indonesia dan Kinshasa, Kongo meninggal karena virus corona.

"Dengan rasa duka yang mendalam, kami mengkonfirmasikan meninggalnya seorang anggota komunitas Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19. Sehubungan dengan privasi, kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut," ujar juru bicara kedutaan besar AS dalam keteranga resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/4).

Baca Juga

Juru bicara tersebut mengatakan, Deplu AS akan bertanggung jawab yang lebih besar selain keselamatan dan keamanan warga negara AS di luar negeri, termasuk karyawan yang bekerja di kedutaan besar dan konsulat serta keluarga mereka, juga keselamatan dan keamanan anggota komunitas lokal yang dipekerjakan oleh kedutaan besar dan konsulat AS. Kedubes AS Jakarta selalu bekerja sama secara erat dengan lembaga-lembaga pemangku kepentingan di Deplu AS dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dan berkomitmen untuk melindungi kesehatan dan keselamatan warga negara Amerika serta karyawan Misi AS beserta anggota keluarga mereka.

"Kami juga berkoordinasi dengan otoritas kesehatan dan perwakilan pemerintahan Indonesia untuk melawan penyebaran Covid-19. Berkoordinasi dengan otoritas Indonesia, Kedubes AS Jakarta mengimplementasikan segala cara yang diperlukan untuk membantu mengendalikan penyebaran Covid-19," ujar juru bicara Kedubes AS.

Pada Senin, wakil kepala petugas medis untuk operasi di Biro Pelayanan Kesehatan Departemen Luar Negeri AS William Walters mengatakan, bahwa pihaknya mencatat 75 kasus infeksi positif Covid-19 di luar negeri, dan lima staf lokal yang dipekerjakan di rumah sakit. Di dalam negeri, ada 30 kasus di sembilan kota di AS.

Pihak Kedubes AS di Jakarta sendiri telah meminta warganya untuk keluar dari Indonesia, kecuali untuk mereka yang bekerja dalam waktu panjang. 

Wabah virus korona dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu telah menginfeksi lebih dari 800 ribu orang di 200 negara dan wilayah di dunia. Kematian akibat penyakit Covid-19 ini pun tercatat hingga 40 ribu orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement