Kamis 02 Apr 2020 14:25 WIB

Petani Ikuti Protokol Covid-19 Saat Melakukan Panen Raya

Saat beraktivitas di luar rumah para petani menggunakan masker dan mencuci tangan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Wabah virus corona baru (Covid-19) tidak menjadi halangan bagi para petani untuk melakukan panen raya. Seperti di Desa  Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Para petani tetap aktif melakukan panen sembari menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Wabah virus corona baru (Covid-19) tidak menjadi halangan bagi para petani untuk melakukan panen raya. Seperti di Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Para petani tetap aktif melakukan panen sembari menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Wabah virus corona baru (Covid-19) tidak menjadi halangan bagi para petani untuk melakukan panen raya. Seperti di Desa  Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Para petani tetap aktif melakukan panen sembari menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Salah seorang petani di Desa Nunuk, Aruna Runatin, menuturkan, kegiatan yang dijalankan para petani masih aman. Saat beraktivitas di luar rumah para petani menggunakan masker tanpa melupakan kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan.

Baca Juga

"Penyemprotan disinfektan di lingkungan masing-masing juga dilakukan. Pemerintah desa juga sudah membentuk tim tanggap corona tingkat desa," kata Aruna dalam keterangannya, Kamis (2/4).

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah instruksi dan anjuran kepada  masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus  Covid-19. Melalui Kementerian Pertanian, pemerintah juga menyiapkan protokol bagi para petani sehingga mereka tetap aman berproduksi.

“Banyak kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dari rumah, hal tersebut mungkin bisa dilakukan oleh kebanyakan orang. Tapi bagi saya seorang petani tetap harus turun ke sawah. Selain bertanggung jawab kepada kesehatan diri dan keluarga, kami pun harus mengurus tanaman dan memastikannya bisa panen," katanya.

Selain protokol umum Covid-19, Aruna mengatakan para petani juga harus menjaga gizi tetap seimbang. Petani yang beraktivitas di sawah dianjurkan untuk menanam dan mengonsumsi empon-empon seperti wedang jahe dan kunir asem.

Di satu sisi, kata Aruna, peran para penyuluh juga penting untuk mengedukasi para petani tentang protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Terlebih saat ini tengah banyak ditemukan bakteri xanthomonas oryzae (hama daun) di tanaman padi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid mengatakan, setiap tahun pemerintah sudah menggelontorkan bantuan untuk Kabupaten Indramayu dalam jumlah cukup besar, yakni mulai bibit, alat mesin pertanian, mesin penggilingan dan bantuan asuransi hingga dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena itu, kondisi pertanian di Indramayu dalam bidang produksi padi saat ini masih tertinggi di Jawa Barat.

"Kami tetap optimistis dan terus mempertahankan produksi padi ini meningkat di angka 1,5 juta ton gabah kering. Terlebih di bulan Maret dan April ini walau tengah dilanda Virus Corona, produksi padi dan jagung tetap tinggi. Petani panen raya," kata Takmid.

Takmid menyebutkan, luas panen padi Indramayu pada Maret 2020 diproyeksikan sebesar 3.677 hektare dan April 10.573 hektare. Adapun harga gabah kering panen saat ini sangat menguntungkan petani, yakni Rp 5.300 per kilogram.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tegas Syahrul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement