REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan menemukan hal yang mengejutkan saat melakukan rekonstruksi iklim di kutub selatan atau Antartika pada 90 juta tahun lalu. Ilmuwan menduga saat itu terdapat sebuah hutan hujan rawa.
Hutan hujan rawa ini terletak, kurang dari seribu kilometer dari Kutub Selatan. Sedimen terkubur yang diekstrasi dari dasar laut Antartika Barat mengandung serbuk sari kuno, akar fosil, dan bukti kimiawi lainnya dari hutan beragam yang berkembang jutaan tahun lalu.
Sedimen ini menyisakan pertanyaan mengenai seberapa hangatnya Bumi di Zaman Kapur atau antara 92 juta hingga 83 juta tahun lalu. Dengan menganalisis jejak vegetasi dalam sedimen, para peneliti merekonstruksi kondisi iklim di lokasi tersebut.
Suhu tahunan rata-rata di hutan sekitar 13 derajat celcius. Suhu musim panas mencapai setinggi 20 derajat atau 25 derajat celcius.