REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengatakan rapid test atau tes cepat massal covid 19 yang seharusnya dilaksanakan Kamis (2/4) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) batal digelar. Kegiatan tersebut akan dialihkan ke Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna membenarkan pembatalan rapid test tersebut. Menurutnya, berdasarkan informasi Kepala Dinas Kesehatan tes akan segera dialihkan pelaksanaannya di Stadion Si Jalak Harupat.
"Iya, bergeser ke Jalak Harupat," ujarnya, Kamis (2/4). Menurutnya, pelaksanaan tes direncanakan akan digelar pada hari ini juga.
Saat dikonfirmasi, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan tidak ada pelaksanaan rapid test covid-19 di Stadion si Jalak Harupat. Namun, ia mengakui jika saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait rencana pengalihan tempat tes dari Stadion GBLA ke Stadion si Jalak Harupat.
Menurutnya, pelaksanaan rapid test diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. "Kemungkinan beberapa hari kedepan mungkin akan ada rapid test," kata dia.
Menurutnya, saat ini pihaknya baru melakukan koordinasi awal terkait rencana tersebut dan belum dilakukan rapat atau pemberitahuan resmi terkait permintaan pengamanan. "Belum ada rapat ataupun pemberitahuan resmi permintaan pengamanan kepada Polresta Bandung," katanya.
Sebelumnya, Pelaksanaan rapid test atau tes cepat massal covid-19 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang akan dilaksanakan Kamis (2/4) batal dilaksanakan karena adanya penolakan warga setempat. Rapid test yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung direncanakan akan dilakukan di tempat lainnya.
"Ya betul, batal (rapid test)," ujar Kapolsek Gedebage, Oesman Imam saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/4).
Ia mengatakan, warga setempat sempat melakukan aksi penolakan pada Rabu (1/4) sore di stadion GBLA. Sehingga, menurutnya pelaksanaan rapid test akhirnya dibatalkan. "Karena mendadak dab kurang sosialisasi kepada warga sehingga menolak," ujar dia.