Kamis 02 Apr 2020 16:31 WIB

Semakin Banyak Warga Inggris Bergantung pada Bantuan Makanan

Banyak warga Inggris kehilangan pekerjaan karena dampak virus corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki mengenakan masker di Regents Park di London, Inggris, Senin (23/3). Pemerintah Inggris mendorong warga jaga jarak satu sama lain untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Pejalan kaki mengenakan masker di Regents Park di London, Inggris, Senin (23/3). Pemerintah Inggris mendorong warga jaga jarak satu sama lain untuk menghentikan penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebelum bingkisan dari Bank Makanan tiba, Natasha Cartey hanya memiliki setengah kantong beras dan satu potong mentega. Dia bertanya-tanya kapan makan berikutnya akan tiba.

Cartey tinggal di perumahan sosial di Newham, salah satu distrik termiskin di London, dan menerima tunjangan pemerintah. Dia khawatir akan ada kerusuhan jika orang-orang terjebak di rumah lebih lama.

Baca Juga

"Negara mungkin akan macet. Bagaimana orang-orang dimaksudkan untuk membesarkan anak-anak mereka atau bertahan hidup atau membayar tagihan atau mendapatkan penghasilan?" ujar Cartey.

Inggris berada di pekan kedua lockdown karena menahan penyebaran virus corona. Langkah-langkah jarak sosial yang ketat pun dilakukan dengan penutupan toko dan bisnis. Kondisi itu pun membuat jutaan orang kehilangan penghasilan.

Negara itu menghadapi krisis terbesar sejak Perang Dunia Kedua, Bank Makanan yang biasanya menyajikan makanan di markas telah ditutup. Mereka memilih untuk membuat badan amal mendistribusikan makanan ke pintu-pintu warga.

Komunitas Docklands Settlements di London Timur telah diminta oleh dewan Inggris untuk memperluas operasinya guna mempersiapkan gelombang permintaan makanan. "Saya pikir seiring berjalannya waktu akan ada lebih banyak orang yang akan membutuhkan lebih banyak makanan," kata manajer pusat komunitas, Sam White.

Permintaan untuk Bank Makanan di Inggris melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah makanan yang didistribusikan oleh Trussell Trust, yang beroperasi sekitar 1.200 dari 2.000 bank makanan di negara itu, telah meningkat 73 persen dalam lima tahun terakhir.

"Saat kita keluar dan kami mengantarkan makanan, kamu bisa merasakan keputus-asaan dengan beberapa keluarga. Dan hal-hal hanya akan menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu," ujar White. 

YouGov melakukan jajak pendapat sepekan, hasil yang didapatkan satu dari 20 orang di Inggris telah kehilangan pekerjaan karena virus corona. Pengajuan terhadap Universal Credit atau sistem tunjangan pemerintah, juga sangat tinggi, dengan hampir setengah juta klaim pekan lalu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement