REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menurut data Johns Hopkins University, kematian akibat penyakit yang ditimbulkan dari virus corona tipe baru di Amerika Serikat (AS) menembus 5.000. Sementara itu, infeksi Covid-19 di seluruh negara bagian AS mencapai 216.721. Sebanyak 8.672 orang sembuh dari infeksi virus tersebut.
"Jumlah total kematian mencapai 5.119," kata John Hopkins University, dikutip CNN International. Sebagian besar kematian dilaporkan di Negara Bagian New York sebagai pusat virus di AS. Pemerintah daerah setempat mencatat 1.374 kematian akibat virus corona baru itu.
Wakil Presiden AS Mike Pence memperingatkan AS akan seperti Italia yang melihat dampak corona sangat parah di Eropa. Oleh karena itu, dengan segala kekuatan, Pemerintah AS mengimbau seluruh rakyat Amerika untuk tetap berada di rumah guna mengekang laju penyebaran virus yang makin parah
"Ini masih memilukan ketika kita berpikir tentang kehidupan yang bisa hilang dan pesan kita kemarin. Pesan kita selama 30 hari mendatang adalah masa depan ada di tangan kita," kata Pence kepada CNN.
Presiden AS Donald Trump tetap menyangkal dampak virus corona yang mewabah di AS. Dia kemudian membuka rencana ekonomi agar hal-hal buruk tidak dapat terjadi. "Amerika terus berperang habis-habisan untuk mengalahkan virus-virus yang mengerikan ini," kata Trump, Rabu (1/4). Trump telah memperpanjang pedoman untuk social distancing atau jaga jarak sosial kepada seluruh warga AS.
Sementara itu, infeksi global hampir mencapai angka 937.600, dengan lebih dari 47 ribu kematian. Lebih dari 194 ribu orang telah pulih dari infeksi. Setelah pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019, virus yang dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu telah menyebar ke setidaknya 200 negara dan wilayah.