Pembatalan ini menjadi pertama kali sejak perang dunia kedua terjadi.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Agenda olahraga musim panas Inggris, Wimbledon terpaksa dibatalkan akibat pandemik virus corona. Pembatalan ini menjadi pertama kali sejak perang dunia kedua terjadi.
Kejuaraan Grand Slam paling bergengsi ini harusnya digelar pada 29 Juni hingga 12 Juli mendatang. Namun kejuaraan dibatalkan akibat kondisi yang tidak memungkinkan untuk diteruskan.
Hal ini karena berbeda dari ajang kejuaraan yang beberapa hari selesai. Fungsi Wimbledon lebih pada festival, dimana kejuaraan digelar selama dua pekan dengan 40 turnamen dan latihan d idalamnya.
Dibatalkannya kejuaraan ini menyoroti dua pemain tenis, Roger Federer dan Serena Williams. Dimana keduanya kini berusia 37 tahun dan tidak akan memiliki kesempatan untuk memenangkan kejuaraan.
"Saya terkejut," kata Williams, Kamis (2/4).
Sementara Federer turut mengungkapkan kekecewaannya. "Saya tidak sabar untuk kembali tahun depan. Itu membuat kita lebih menghargai olahraga ini selama masa-masa seperti ini," kata Federer.
Dilansir dari laman Guardian, Wimbledon pun setidaknya membutuhkan waktu dua bulan untuk persiapan ajang. Dimana itu tidak memungkinkan karena pemerintah telah melakukan lockdown dan anjuran untu social distancing.
"Keputusan ini tidak kami anggap remeh. Kami telah melakukannya untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan semua orang yang sama-sama mewujudkan Wimbledon," kata ketua All England Club, Ian Hewwit.