REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bandung di Provinsi Jawa Barat sejak Ahad (29/3) telah berdampak pada 101.644 warga hingga Rabu malam (1/4), kata pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan, dari seluruh warga yang terdampak banjir, ada 1.130 keluarga yang terdiri atas 3.298 orang yang mengungsi.
Ia mengatakan, banjir meliputi tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Dayeuhkokot, Baleendah, Kutawaringin, Ciparay, Rancaekek, Bojongsoang, dan Solokanjeruk. Banjir di wilayah itu, menurut dia, menyebabkan 24.602 rumah, 50 tempat ibadah, 45 sekolah, dan 46 fasilitas umun tergenang.
Menurut dia, banjir menimbulkan genangan setinggi hampir 2,9 meter di Kecamatan Baleendah dan menyebabkan genangan setinggi 2,8 meter di Kecamatan Dayeuhkolot. Akibat banjir, ia melanjutkan, Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot tergenang air setinggi 80 cm dan Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkolot tergenang air setinggi 90 cm.
"Warga mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman seperti ke Aula Desa Dayeuhkolot, Shelter Desa Dayeuhkolot, bangunan SD, dan masjid," katanya.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (1/4). Ia mengatakan, pemerintah telah berupaya membendung banjir.
"Jadi kami mohon maaf mudah-mudahan secepatnya selesai sodetan Cisangkuy melengkapi dengan Curug Jompong yang saya lihat videonya tadi sudah maksimal ya. Memang belum bisa seratus persen menunggu dua urusan lagi, satu sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Andir yang juga dalam proses tahun ini konstruksi," kata Ridwan Kamil.
"Tiga hari berturut-turut dari mulai Ahad, Senin dan Selasa. Curug Jompong sudah dimaksimalkan nanti videonya bisa di-share(dibagikan) oleh BBWS. Jadi ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy ini selesai kan tapi kan memang masih dikerjakan," kata dia.