REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Sebanyak 11 jamaah tabligh akbar dari Gowa, Sulawesi Selatan akan diisolasi di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan. Kesebelas oran ini melakukan kontak erat resiko tinggi dengan 4 pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) dari Nunukan.
Kontak erat yang dilakukan dengan 4 pasien positif saat berada di KM Lambelu dari Gowa, dimana 11 orang turun di Tarakan, sedangkan 4 pasien tersebut langsung ke Nunukan.
“Sebanyak 11 jamaah tabligh akbar saat ini statusnya Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan isolasi mandiri di rumah,” kata Juru Bicara Tim Gugus Percepatan Penangganan Covid-19 Kota Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Kamis (2/4).
Langkah yang telah dilakukan oleh Bicara Tim Gugus Percepatan Penangganan Covid-19 Kota Tarakan adalah menghubungi 11 jamaah tersebut untuk dilakukan pemeriksaan swab dan isolasi di RSU Kota Tarakan.
Sebelumnya 11 orang tersebut saat tiba di Tarakan dengan menggunakan KM Lambelu pada hari Sabtu dini hari (28/3) di pelabuhan Malundung. Selanjutnya mereka bersama 40 jamaah lain yang tiba dengan menggunakan pesawat di karantina di Gedung Sport Center.
Kemudian pada hari Selasa (31/3) dipulangkan ke rumahnya masing – masing karena hasilnya negatif untuk menjalani karantina mandiri. Namun karena ada kasus 4 jamaah positif Covid-19 di Nunukan dan melakukan kontak erat saat di KM Lambelu dan beresiko tinggi maka dilakukan isolasi.
“Mereka statusnya tetap ODP namun diisolasi, karena prinsip kehati-hatian, karena takut terjadi penyebaran karena kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang di Nunukan saat di KM Lambelu,” kata Devi.
Saat ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 10 orang, yang terkonfirmasi negatif sebanyak 7 orang, 1 orang positif dan 2 orang menunggu hasil pemeriksaan specimen.
Sebanyak 21 orang yang masuk status ODP di Tarakan sudah selesai menjalani pemantauan dan dinyatakan sehat dengan surat keterangan dari puskesmas di tempat tinggalnya. Jumlah ODP di Tarakan sebanyak 113 orang dan masih dalam pemantau 92 orang oleh puskesmas.
Masyarakat yang melaporkan melalui hotline Dinas Kesehatan Kota Tarakan, setelah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit sebanyak 488 orang dalam keadaan sehat tanpa gejala. Dan terus dilakukan pemantauan bukan pemeriksaan.