Kamis 02 Apr 2020 20:05 WIB

Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kementan ikut Awasi Distribusi

Kementan menilai distribusi kebutuhan pokok bisa terganggu bila lockdown

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memantau produksi gula di PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) Cilegon, Banten, Kamis, 2 April 2020. Kementan menilai distribusi kebutuhan pokok bisa terganggu bila lockdown
Foto: Kementerian Pertanian
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memantau produksi gula di PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) Cilegon, Banten, Kamis, 2 April 2020. Kementan menilai distribusi kebutuhan pokok bisa terganggu bila lockdown

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan sebelas bahan pokok untuk kebutuhan bulan puasa dan lebaran 2020 dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastian ini sekaligus menjawab keraguan banyak pihak terkait kelangkaan stok pangan akibat penyebaran Covid-19.

"Beras kita sudah over stock hingga 4 juta ton kurang lebih. Kemudian bulan ini kita panen raya sebanyak 8 juta ton. Lalu ada juga stok gula yang terus diproduksi. Jadi tidak perlu khawatir dengan kebutuhan bahan pokok. Insyaallah semua dalam kendali," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memantau produksi gula di PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) Cilegon, Banten, Kamis, (2/4).

Baca Juga

Menurut Mentan, kebutuhan pangan adalah kebutuhan pokok yang tidak boleh diabaikan. Karena itu, pemerintah meminta semua pihak mau menahan diri dan tidak melakukan hal-hal di luar kebijakan pemerintah pusat.

"Tidak perlu kita melakukan lockdown-lockdown untuk memutus penyebaran virus Corona. Langkah itu menurut saya hanya akan menghambat distribusi pangan ke sejumlah daerah dan akan berujung pada kelangkaan kebutuhan pokok di tengah masyarakat," katanya.

Mentan mengatakan, dalam situasi seperti ini distribusi pangan harus menjadi kepentingan bersama agar tidak terjadi kelangkaan yang berujung pada kepanikan. Dalam hal ini, baik pemerintah maupun masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif.

"Kalau sudah menyangkut pangan, maka seharusnya tidak ada isolasi. Yang ada adalah distribusi. Memang corona ini membuat ekonomi menurun. Tapi harus ingat, satu satunya lapngan kerja yang tersedia adalah pertanian. Jadi janganlah kita melakukan lockdown atau isolasi," katanya.

Di lokasi yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI, Nur Aini mendukung upaya Kementan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat melalui peningkatan produksi dan percepatan pola tanam dengan menggunakan teknologi mekanisasi.

"Maka itu saya optimis bahwa sebelas kebutuhan dasar kita tetap terjamin aman dan terkendali sampai bulan puasa dan lebaran mendatang. Sekali lagi saya mendukung upaya Kementan dalam menggenjot produksi dan percepatan pola tanam," katanya.

Sekedar diketahui, sebelas kebutuhan dasar itu diantaranya Beras, Jagung, Gula, Minyak, Daging, Telur, bawang dan cabai. Sebagai data penguat, saat ini pemerintah memiliki data perkiraan pasokan ketersediaan pangan strategis nasional untuk Maret hingga Agustus 2020.

Untuk ketersediaan beras misalnya mencapai 25.653.591 ton dengan kebutuhan 15.099. 846 ton. Jagung sebanyak 13.741.071 ton demgn kebutuhan 9.096.555 ton. Bawang merah sebanyak 1.060.857 ton dengan kebutuhan 701.482 ton. Cabai besar 657.467 ton dengan kebutuhan 551.261 ton. Daging ayam ras 2.063.086 ton dengan kebutuhan 1.737.216 ton dan minyak goreng 23.392.557 ton dengan kebutuhan 4.419.180 ton.

Di samping itu, Kementan juga sudah melakukan kerjasama dengan satgas pangan baik di pusat maupun di daerah untuk mengantisipasi adanya oknum penimbun bahan pokok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement