REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India mengidentifikasi sebanyak 7.688 warga India dan 1.306 warga asing berisiko terjangkit Covid-19 setelah mengikuti kegiatan Jamaah Tabligh yang digelar di Masjid Nizamuddin, New Delhi pada bulan lalu. Hampir 9.000 jamaah tersebut perlu dikarantina untuk mencegah penyebaran virus Corona di India.
"Sedikitnya 7.600 orang India dan 1.300 orang asing telah diidentifikasi memiliki hubungan dengan sebuah kelompok Islam yang mengorganisasi sebuah kegiatan keagamaan di Delhi bulan lalu," ujar Kementerian Dalam Negeri India dikutip dari NDTV, Kamis (2/4).
Sebanyak 23 negara bagian dan empat wilayah persatuan di India telah bekerja sepanjang waktu untuk mengidentifikasi 1.306 warga asing tersebut. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Dalam Negeri India pada Rabu (1/4) kemarin, sebanyak 1.051 Jamaah Tabligh telah dikarantina, 21 dinyatakan positif corona, dan dua orang meninggal dunia.
Otoritas setempat mengatakan, pemerintah juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi 7.688 warga India yang menjadi anggota Jamaah Tabligh dan orang yang terlibat pernah berhubungan langsung dengan mereka.