REPUBLIKA.CO.ID, Banyak kisah teladan yang bisa dijadikan pelajaran dan hikmah bagi umat Islam. Misalnya, kisah tentang Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu (RA) yang berkaitan dengan keutamaan ilmu.
Dalam Kitab Mawa'izh al-Ushfuriyyah atau lebih dikenal dengan nama Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri, dijelaskan Ali bin Abi Thalib RA dikenal sebagai seorang Muslim yang memiliki keluasan ilmu. Dalam salah satu riwayat, disebutkan bahwa Ali laksana gerbang ilmu pengetahuan.
Andai ada 10 orang bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Ali, niscaya Ali akan menjawab dengan 10 jawaban yang berbeda.
Salah satunya adalah kisah berikut. Sekelompok orang Khawarij merasa iri dengan ungkapan yang menyatakan bahwa Ali sebagai gerbang ilmu pengetahuan.
Mereka pun lantas mengujinya. Satu per satu dari mereka menemui Ali dan bertanya tentang keutamaan ilmu dibandingkan harta. Berikut ringkasannya.
Orang pertama bertanya, ''Lebih utama mana ilmu dengan harta?'' Ali menjawab, '' Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu merupakan pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Firaun, dan lainnya.''
Orang kedua bertanya, ''Lebih utama mana ilmu dengan harta?'' Ali menjawab, ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu dapat menjaga kamu, sedangkan harta itu kamulah yang menjaganya.''
Orang ketiga, keempat, hingga ke 10 juga menanyakan hal yang sama kepada Ali. Dan, Ali pun menjawab dengan penjelasan yang berbeda antara yang pertama dan kedua.
''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang kaya harta banyak musuhnya, sedangkan orang yang kaya ilmu banyak sahabatnya.''
''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, harta kalau dibelanjakan menjadi berkurang, sedangkan ilmu kalau diberikan malah bertambah.''
''Ilmu lebih utama daripada harta karena orang yang banyak harta dipanggil dengan sebutan bakhil, sedangkan orang yang banyak ilmunya disebut agung.''
''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu tidak perlu penjagaan dari pencuri, sedangkan harta harus dijaga dari pencuri.''
''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, pada hari kiamat, orang yang banyak harta pasti akan dihisab. Sedangkan, orang yang berilmu dapat memberikan syafaat pada hari kiamat.''
''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, lamanya pengangguran dalam melewatkan waktu harta dapat rusak dan habis, sedangkan ilmu tidak akan rusak dan tidak akan habis.''
''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, harta dapat menjadikan padatnya perasaan, sedangkan ilmu dapat menerangi hati.''
''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang yang memiliki harta akan sering mengaku sifat ketuhanan, sedangkan orang yang berilmu dapat merealisasi ibadah.''
Selesai menjelaskan masalah tersebut, Ali menambahkan, ''Jika mereka bertanya kepadaku dari satu masalah itu, tetap aku jawab dengan jawaban yang berlainan (berbeda) selama aku masih hidup.''