REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama seperti penjualan mobil bekas, bisnis sepeda motor bekas juga terganggu pandemik virus corona baru (Covid-19) yang menyebar di Indonesia. Pedagang bahkan rela menurunkan harga jualnya untuk menarik minat konsumen selama periode ini.
Irwan, pemilik showroom SR Motor di Srengseng Raya Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menyatakan gerai penjualan motor bekasnya sepi karena masyarakat tidak berpergian dan tidak terlalu membutuhkan sepeda motor selama periode social distancing. "Pas ada pembatasan, sepi banget. Akhirnya sekarang showroom tutup untuk sementara," ungkap Irwan saat dihubungi Antara, Kamis.
Penurunan pendapatan Irwan juga tidak tanggung-tanggung, sampai 50 persen. Ia pun rela menurunkan harga jual barang dagangannya karena sepinya permintaan. "Situasi sekarang memang agak payah penjualannya, ngedrop banget hampir 50 persen drop-nya," kata dia.
"Itu juga dengan menurunkan harga jual bisa sekitar Rp 1 jutaan, mungkin bisa lebih. Kadang-kadang saya jual dengan harga modal," kata Irwan.
Pria yang punya hobi turing itu mengaku biasanya menjual 20 unit sepeda motor dalam satu pekan. "Biasanya penjualan di atas 20 unit lebih, cuma bulan lalu enggak sampai 10 unit," papar dia.
Online
Salah satu siasat penjualan selama corona, Irwan mengalihkan dengan cara online dengan harapan ada pembeli yang melirik barang dagangannya.
Saat ini juga dia enggan menerima pembelian melalui kredit. Ia mengaku hanya menerima pembelian tunai. "Sementara penjualan lewat online kalau ada yang mau lihat motor, showroom dibuka. Sementara hanya melayani cash saja, tidak kredit untuk situasi saat ini," jelas dia.
Ia berharap perekonomian yang terdampak corona dapat segera membaik. "Harapan saya sebagai pedagang motor bekas, mudah-mudahan kondisi wabah ini cepat berakhir biar roda ekonomi berjalan lagi seperti sedia kala dan toko-toko buka lagi," harap dia.
Kendati demikian, Saputro Tirto Suprapto pemilik gerai penjualan motor besar @garasiputromoge mengaku tetap dapat pembeli.
"Tetap ada saja pembeli. Cuma memang tak seramai sebelum ada wabah corona," jelas Saputro Tirto Suprapto kepada Antara, Kamis.
Sebelum ada corona, Saputro mengungkapkan bisa menjual moge lebih dari tiga unit dalam sebulan. "Minimal tiga sampai lima unit dalam sebulan sebelum adanya wabah ini, dan itu juga ada motor kecil dan juga motor gede," kata dia.