REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan jumlah pasien yang terjangkit virus corona penyebab COVID-19 di wilayahnya tetap 103 orang.
"Dibandingkan sehari sebelumnya, datanya tetap atau 103 orang yang terkonfirmasi positif," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (2/4) malam.
Secara rinci mengenai data pasien positif COVID-19, di Surabaya terdapat 44 orang, Sidoarjo (11), Magetan (9), Situbondo (6), Kabupaten Malang (5), Kota Malang (5), Nganjuk (4), Lumajang (3), Gresik (3), Kabupaten Kediri (2), Jember (2), Kota Batu (1), Kota Blitar (1), Kabupaten Blitar (1), Kota Kediri (1), Tulungagung (1), Banyuwangi (1), Pamekasan (1), Jombang (1), dan Kabupaten Madiun (1).
Jumlah pasien yang terkonfirmasi negatif, yakni berjumlah 22 orang yang masing-masing berasal dari Kota Surabaya sebanyak 13 orang, lima orang asal Magetan, tiga orang asal Kota Malang, dan seorang lainnya asal Kabupaten Blitar.
Sedangkan, untuk kasus meninggal dunia karena COVID-19 di Jatim sampai hari ini berjumlah 11 orang, yakni empat orang di Surabaya, dua orang di Sidoarjo dan masing-masing seorang di Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Gresik, Magetan serta Pamekasan.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengucap belasungkawa dan mendoakan almarhum diterima di sisi Allah SWT serta semoga husnul khotimah."Secara persentase, yang sembuh total 21,36 persen, kemudian meninggal dunia 10,68 persen, dan yang dirawat 69,96 persen," kata Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Kemudian, untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 686 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 536 orang.
Sementara, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 8.395 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 7.328 orang. Tentang daerah terjangkit, saat ini di Jatim totalnya 20 kabupaten/kota berstatus "zona merah".