Kamis 02 Apr 2020 23:22 WIB

Kemenag Kediri: 5 Petugas Haji di Sukolilo Negatif Covid-19

5 petugas haji sempat mengikuti pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo.

5 petugas haji sempat mengikuti pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo. Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
5 petugas haji sempat mengikuti pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo. Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI— Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyatakan lima petugas haji yang mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, negatif Covid-19, setelah adanya temuan petugas haji dari kabupaten itu meninggal dan dinyatakan positif terinfeksi virus.

 

Baca Juga

"Waktu almarhum baru meninggal, petugas lain langsung dipanggil dan dilakukan pengecekan. Saat itu, ada dua yang tidak bisa hadir karena telepon seluler tidak bisa dihubungi dan seorang lain lambungnya sakit," kata Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Paulo Jose Ximenes, di Kediri, Kamis (2/4).

 

Dia menambahkan dua petugas yang absen itu kemudian dijadwalkan kembali untuk mengikuti rapid test. Hasil secara keseluruhan tidak ada petugas yang sakit dengan gejala yang mengarah pada Covid-19.

 

"Untuk petugas yang sakit lambung, juga terus mendapatkan dampingan dari dokter yang melayani di Puskesmas Gampengrejo. Dokternya menyarankan untuk istirahat, walaupun tidak ada tanda-tanda yang mengarah ke Covid-19," kata dia.

 

Di Kabupaten Kediri, ada enam petugas haji yang ikut serta dalam pelatihan pada 9-18 Maret 2020. Seorang di antaranya meninggal dunia dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Pasien yang meninggal itu warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

 

Dia  mengatakan Kemenag Kabupaten Kediri juga sudah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan baik di jajaran kementerian agama, madrasah hingga KUA. Mereka diberi imbauan untuk protokol pencegahan virus corona.

 

"Dari pusat juga diinstruksikan untuk melakukan gerakan menyeluruh dalam rangka menangkal dan mencegah penularan virus corona dan itu sudah dilaksanakan,” ujar dia. 

 

Pihaknya juga mendirikan posko di kantor Kemenag Kabupaten Kediri, yang nomor teleponnya bisa diakses. Sesuai instruksi, bila ada pegawai Kemenag yang mengalami gejala sakit mengarah pada Covid-19, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat.

 

Untuk lima petugas haji yang sudah dilakukan rapid test, Paulo mengatakan Kepala Kemenag telah meminta mereka untuk menjaga jarak dan selalu komunikasi dengan petugas medis. Jika sewaktu-waktu ada keluhan atau gejala mengarah ke Covid-19 segera menghubungi petugas medis.

 

Dia menambahkan untuk aktivitas perkantoran saat ini juga dibatasi. Sesuai edaran dari Menteri Agama, untuk sementara pegawai kerja dari rumah. Aturan itu sampai 21 April 2020. Namun, untuk seksi yang menangani masalah pelayanan publik seperti haji, pendidikan madrasah dan pelayanan KUA ada sistem piket.

 

"Untuk KUA yang calon pengantin sudah mendaftar tetap dilayani. Namun, ada SOP yang harus dipatuhi, jika di rumah, keluarga harus menyediakan hand sanitizer atau sabun mandi untuk cuci tangan saat masuk. Kedua, yang menghadiri (ijab dan kabul) maksimal 10 orang dengan menjaga jarak 1-2 meter," kata dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement