Kamis 02 Apr 2020 23:57 WIB

Jumlah ODP di Provinsi Aceh Bertambah Jadi 1.003 Orang

192 ODP di Provinsi Aceh dinyatakan tidak terkena Covid-19

Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang di Terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lhokseumawe, Aceh, Rabu (1/4/2020). Penerapan pemeriksaan suhu tubuh dan pemakaian hand sanitizer bagi penumpang antar provinsi itu sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19).
Foto: ANTARA/Rahmad
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang di Terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lhokseumawe, Aceh, Rabu (1/4/2020). Penerapan pemeriksaan suhu tubuh dan pemakaian hand sanitizer bagi penumpang antar provinsi itu sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait COVID-19 di Provinsi Aceh bertambah menjadi 1.003 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah empat orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Juru Bicara Tim Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan data tersebut merupakan akumulasi kasus atau jumlah ODP dan PDP yang dilaporkan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dari 23 kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia tersebut.

"Jumlah ODP di Aceh hingga hari ini tercatat sebanyak 1.003 kasus, ada penambahan sebanyak 110 kasus dibandingkan kemarin, 893 kasus," kata Saifullah di Banda Aceh, Kamis (2/4).

Ia menjelaskan dari jumlah ODP tersebut maka yang telah selesai masa pemantauan sebanyak 192 orang, sedangkan 811 ODP lainnya masih dalam pemantauan petugas kesehatan di kabupaten/kota masing-masing.

Sementara untuk jumlah PDP, kata dia, tercatat sebanyak 49 orang, terjadi penambahan empat orang dibandingkan pada Rabu (1/4).

Kata dia, jumlah PDP yang dirawat di rumah sakit rujukan provinsi maupun kabupaten/kota sebanyak 12 orang, termasuk empat orang PDP yang dikonfirmasi positif COVID-19 juga sedang mendapat perawatan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. "Sedangkan PDP yang pulang dan sehat sebanyak 37 kasus," katanya.

Menurut Jubir, PDP yang dikonfirmasi positif COVID-19 di Aceh masih belum ada penambahan, angkanya masih tetap lima orang."Empat kasus masih dalam perawatan tim medis RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, dan satu PDP yang dikonfirmasi positif COVID-19 telah meninggal dunia," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement