Jumat 03 Apr 2020 00:04 WIB

Lebak Lakukan Penyemprotan Gedung-Gedung Madrasah

Gedung madrasah disemprot disinfektan untuk mencegah corona.

Gedung madrasah disempotr disinfektan cegah corona.  Ilustrasi penyemprotan disinfektan madrasah.
Foto: ist
Gedung madrasah disempotr disinfektan cegah corona. Ilustrasi penyemprotan disinfektan madrasah.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK- Gedung pendidikan madrasah di Kabupaten Lebak, Banten, disemprot cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. "Meski peserta pendidikan madrasah itu belajar di rumah, namun tetap dilakukan penyemprotan disinfektan," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Lebak Ahmad Firdaus di Lebak, Kamis (2/4).

Penyemprotan cairan disinfektan tersebut berdasarkan surat edaran (SE) Kementerian Agama guna mencegah penyebaran virus corona di lingkungan pendidikan madrasah. Selama ini, di lingkungan pendidikan madrasah di Kabupaten Lebak belum ditemukan tenaga pendidik dan kependidikan terpapar Covid-19.

Pasalnya, tenaga pendidik dan kependidikan tetap bekerja di madrasah meski siswanya belajar di rumah. "Kami mengapresiasi semua tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan madrasah belum ada yang terjangkit virus corona, termasuk orang dalam pengawasan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) yang ditangani rumah sakit," katanya menjelaskan.

Menurut dia, penyemprotan cairan di lingkungan madrasah tersebut diperbolehkan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan tidak dibebankan kepada orang tua siswa. Penyemprotan cairan disinfektan menjadi bagian komitmen Kemenag Lebak untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang penularan penyakit mematikannya makin meluas.

Oleh karena itu, pihaknya meminta seluruh pengelola pendidikan madrasah di Kabupaten Lebak wajib melakukan penyemprotan disinfektan untuk menaati peraturan pemerintah. Penyemprotan disinfektan itu untuk gedung madrasah jenjang pendidikan raudhatul athfal (RA) setara taman kanak-kanak sebanyak 142 unit, madrasah ibtidaiyah (MI) setara sekolah dasar sebanyak 227 unit, madrasah tsanawiyah (MTs) setara sekolah menengah pertama 236 unit, dan madrasah aliyah (MA) setara sekolah menengah atas 86 unit.

"Semua gedung pendidikan madrasah dilakukan penyemprotan disinfektan oleh pengelola pendidikan bersangkutan melalui dana BOS itu," katanya menjelaskan.

Kepala MA Wasilatul Fallah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Dedi, mengatakan bahwa lingkungan pendidikan di madrasah itu sudah disemprot cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19 walaupun pembelajaran di rumah melalui teknologi jaringan internet secara daring. Penyemprotan disinfektan itu dilakukan setiap tiga hari. Selaini itu, tempat mencuci tangan menggunakan sabun juga disediakan.

"Kami berkomitmen untuk pencegahan penyebaran Covid-19 karena membahayakan penularan penyakit itu dan bisa mematikan jika terlambat mendapat penanganan tenaga medis," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement